Suara.com - Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek saat pandemi Covid-19 masih terus terjadi. Bahkan, Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman memperingatkan potensi kenaikan kasus dan terjadinya klaster baru akibat bencana banjir.
"Untuk bencana alam, memang tentu punya dampak dalam situasi pandemi ini karena kita tahu belajar dari bencana Mamuju Sulawesi Barat, ternyata terjadi klaster, termasuk Pak Doni (Ketua Satgas Covid-19) dari sana," ujar Dicky kepada Suara.com, Sabtu, (20/2/2021).
Dicky menjelaskan bahwa potensi peningkatan kasus dan terjadinya kalaster baru saat bencana terjadi akibat manajemen bencana yang tidak mengutamakan respon bencana disesuaikan dengan situasi pandemi
"Sederhananya potensi kerumunannya, dari material dari sisi manajemennya, dari sisi manusianya, dan juga moneynya," kata Dicky.
Dicky menambahkan, bahwa dari manajemen bencana harus mengutamakan situasi pandemi. Artinya, semestinya pemerintah telah memperhitungkan potensi bencana dan bagaimana tata laksana penangannya di tengah situasi pandemi.
"Misalnya antisipasi lokasi pengungsiannya sehingga ketika terjadi banjir daerah dataran tinggi yang disediakan. Kemudian dari sisi material, dalam situasi normal kebutuhan tenda misal bisa satu atau dua, sekarang lebih banyak supaya tidak ada kepadatan, atau misal tenda per keluarga, sekarang harus dipertimbangkan seperti itu,: kata Dicky menjelaskan.
Menurutnya meski menghadapi bencana banjir di sejumlah tempat, namun protokol 3M tidak boleh dilupakan. Sehingga bisa menekan laju penularan Covid-19 di tengah bencana.
"Sehingga memang bencana ini jelas berpotensi meningkatkan kasus Covid-19. Tapi bahwa pandemi ini akan jadi lama, tergantung respons secara komprehensif, tidak serta merta, karena bencana jadi lama. Tergantung efektifitas intervensi pemerintah dalam 3T dan 5 M," kata Dicky.
Baca Juga: Banjir Bekasi Rendam 81 Wilayah di 12 Kecamatan, Paling Tinggi 1,8 Meter
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat