Suara.com - Mata juling atau strabismus merupakan kondisi di mana kedua bola mata tidak sejajar. Kondisi ini membuat mata seseorang melihat ke arah yang berbeda atau tidak sinkron, dan membuat fokus mata dalam melihat objek jadi berbeda.
Biasanya, hal ini sering terjadi pada anak-anak, tetapi bisa juga terjadi kepada orang dewasa. Mata juling dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang mendasarinya, seperti cerebral palsy atau stroke. Dilansir dari healthline, seseorang yang mengalami mata juling biasanya menunjukkan berbagai gejala seperti:
- Gangguan penglihatan
- Penglihatan ganda
- Penurunan persepsi dalam penglihatan
- Kelelahan mata
- Sakit kepala
- Tidak enak badan
Mata juling pada dasarnya disebabkan karena kerusakan saraf. Hal ini juga bisa akibat pengaruh otot mata yang tidak bekerja. Hal ini membuat otak menerima pesan visual yang berbeda dari mata.
Pada anak-anak, kondisi mata juling biasanya terjadi saat kelahiran. Untuk mengatasinya, biasanya perlu dilakukan pembedahan atau operasi. Selain itu, untuk menanganinya bisa juga dengan menggunakan kacamata agar penglihatan membaik.
Jika terjadi saat dewasa, mata juling bisa disebabkan oleh gangguan fisik, seperti cedera mata, kelumpuhan otak, atau stroke. Hal ini juga bisa terjadi terhadap seseorang yang memiliki mata malas atau rabun dekat.
Seseorang dapat melakukan pengecekan mata untuk memeriksa kondisi matanya. Pemeriksaan ini difungsikan agar dapat melakukan pencegahan atau pengobatan dini agar kondisi tidak semakin parah. Tes yang biasa dilakukan di antaranya:
- Tes refleks cahaya kornea untuk memeriksa mata juling
- Tes ketajaman visual untuk menentukan seberapa baik dapat membaca dari kejauhan
- Tes tutup atau buka untuk mengukur pergerakan dan deviasi mata
- Pemeriksaan retina untuk memeriksa bagian belakang mata
Jika memiliki gejala fisik lain bersamaan dengan mata juling, dokter mungkin memeriksa otak dan sistem saraf untuk mengetahui kondisi lain. Untuk bayi yang memiliki mata juling, harus dilakukan pemeriksaan sebelum usia 3 tahun agar tidak semakin parah.
Seseorang memiliki risiko tinggi terkena mata juling, apabila:
- Memiliki anggota keluarga dengan kondisi mata juling
- Memiliki kelainan otak atau tumor otak
- Pernah mengalami stroke atau cedera otak
- Memiliki mata malas atau rabun dekat, rabun jauh, atau kehilangan penglihatan
- Retina yang rusak
- Menderita diabetes
Penderita mata juling membutuhkan perawatan dokter. Biasanya, dokter akan memberikan obat tetes mata. Selain itu, juga akan dilakukan suntik botox untuk melemahkan otot yang menyebabkan mata juling. Perawatan-perawatan lainnya, seperti:
Baca Juga: Bagus Untuk Kesehatan Mata, Coba Rutin Konsumsi Makanan Ini
- Latihan mata
- Menggunakan lensa korektif, seperti kacamata atau lensa kontak
- Operasi pada otot mata tertentu, terutama jika lensa korektif atau kacamata tidak berfungsi
Jika mata juling disebabkan oleh kondisi medis, seperti tumor otak atau stroke, dokter mungkin akan meresepkan obat, pembedahan, atau perawatan lainnya untuk mengobati hal yang jadi penyebabnya. (Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya