Suara.com - Plasma darah konvalesen selama ini digunakan untuk membantu perawatan pasien Covid-19. Plasma ini biasanya didonorkan oleh penyintas Covid-19 yang dipercaya telah memiliki antibodi terhadap Sars Cov2.
Lantas muncul sebuah pertanyaa, jika vaksin bisa merangsang antibodi melawan Covid-19, bisakah orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 mendonorkan plasma darah konvalensen?
Menjawab ini, Deputi Bidang Penelitian Translasional dan Kepala Laboratorium Hepatitis, Lembaga Eijkman Jakarta Prof. dr. David Handojo Muljono, Sp.PD, FINASIM, FAASLD, Ph.D mengatakan baik donor plasma darah konvalesen dan vaksin Covid-19 adalah dua metode yang belum standar karena belum lolos uji klinis.
"Jadi memang menarik sekali, plasma konvalesen ini adalah teknologi yang belum standar, jadi izinnya masih EUA (Emergency Use Authorization). Vaksin itu juga, vaksin yang ada masih EUA juga, dari berbagai negara, uji klinik belum selesai," ujar Prof. David dalam dalam acara Talkshow di YouTube BNPB, Senin (1/3/2021).
EUA adalah persetujuan penggunaan obat atau vaksin saat kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat, seperti pada masa pandemi Covid-19.
Namun Prof. David mengatakan keputusan dan langkah sudah diambil Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat atau FDA, bahkan sudah disetujui dan disosialisasikan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Yaitu syarat orang yang bisa mendonorkan plasma darah konvalesen ialah penyintas Covid-19 yang sudah benar-benar sembuh.
Pilihan kedua ialah mereka yang sudah divaksin Covid-19 tetap boleh mendonorkan plasma darah konvalesennya, tapi syaratnya ditambah ia sudah pernah positif Covid-19, dan sudah kembali dinyatakan negatif, sehingga terbebas dari segala jenis gejala Covid-19.
"Untuk pasien (Covid-19) ini bisa donasikan kembali perlu waktu tunggu, di Amerika itu waktu tunggunya 6 bulan," ungkap Prof. David.
Baca Juga: Belum Ada yang Menolak, Pemkot Jogja Klaim Minat Warga DIvaksin Tinggi
"Namun ada yang berani usul 3 bulan, tapi harus dites dulu kadar antibodinya berapa dan sebagainya," sambungnya.
Seperti namanya plasma darah konvalesen, yang berarti penyintas. Sehingga Prof. David menyimpulkan yang bisa mendonor adalah mereka yang sudah sembuh dari Covid-19
"Syaratnya harus konvalesen itu penyintas, kemudian divaksin dan dia ada masa tunggu setelah vaksin antibodinya berapa, dan sebagainya," jelasnya.
Meski begitu, Prof. David meyakini jika keputusan ini akan terus berkembang mengikuti hasil penelitian dan evidence based yang terus diperbaharui.
Terlebih jika sudah ada penelitian lebih lanjut, efek plasma darah orang yang divaksin Covid-19 tanpa pernah sakit, diberikan kepada pasien Covid-19.
"Kalau ada penelitian, nanti akan bisa tahu bagaimana," pungkas Prof. David.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja