Suara.com - Beberapa orang gemar membunyikan persendian saat merasa pegal. Bagi mereka yang terbiasa melakukannya, hal ini diklaim bisa membuat pegal hilang dan membuat tubuh terasa lebih enteng. Bagian-bagian tubuh yang biasa dibunyikan di antaranya jari, leher, pergelangan kaki, atau sendi-sendi lainnya.
Namun bagi mereka yang tidak terbiasa melakukannya, kebiasaan ini terdengar sedikit menakutkan. Selain karena suara yang ditimbulkan terdengar seperti suara tulang patah, beberapa mitos juga menyebut bahwa kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi tubuh, dan bisa memicu radang sendi. Benarkah?
Ahli Bedah Ortopedi Dr. Robert Klapper menyebut bahwa suara yang muncul seperti retak atau tulang patah terjadi karena gelembung nitrogen yang meledak dalam cairan sinovial tubuh. Cairan ini yang melumasi persendian untuk mengurangi gesekan dan menjaga tulang rawan tubuh.
Gelembung ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk terbentuk kembali sebelum bisa pecah kembali. Oleh karena itu, ketika membunyikannya, seseorang akan merasa longgar seolah tidak ada tekanan dalam persendian. Rasa lega yang muncul, sebenarnya hanya karena pengaruh psikologis.
Meski tak ada bukti mengenai manfaat membunyikan persendian, kebiasaan ini juga sebenarnya tidak berbahaya. Salah satu bukti yang menunjukkan bahwa membunyikan sendi tidak berbahaya berasal dari seorang dokter California. Ia melaporkan eksperimen yang dilakukan pada dirinya sendiri. Selama masa hidupnya, dia secara teratur membunyikan sendi hanya di satu tangan. Setelah memeriksa sinar-X pada dirinya sendiri, tidak ditemukan perbedaan arthritis di antara tangannya.
Walaupun tidak berbahaya, terkadang bunyi yang ditimbulkan saat melakukan kebiasaan ini memang cukup mengganggu. Bahkan bagi orang yang tidak terbiasa, membunyikan sendiri malah menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada sendiri yang dimaksud.
Jadi, bebas saja kalau Anda mau melakukannya atau tidak. Tidak apa-apa kalau membunyikan sendi bisa membuat Anda merasa lebih rileks dan enteng. Namun, tidak melakukannya pun tidak apa-apa, mengingat memang tak ada manfaat signifikan yang bisa Anda dapat. (Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis