Suara.com - Konsumsi ikan secara teratur, setidaknya dua kali seminggu disebut bisa membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (CVD) pada orang yang lebih rentan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian dari McMaster University.
Melansir dari Medical Xpress, analisis mereka didasarkan pada data di lebih dari 60 negara. Peneliti menekankan bahwa rutin konsumsi ikan bisa menurunkan risiko masalah jantung bahkan pada individu berisiko tinggi, seperti mereka yang sudah memiliki penyakit jantung atau stroke. Studi ini dipublikasikan di JAMA Internal Medicine pada 8 Maret.
Hal yang membuat ikan bermanfaat untuk kesehatan jantung adalah kandungan asam lemak omega-3 nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang konsumsi ikan secara teratur mengalami kejadian CVD utama seperti serangan jantung dan stroke sekitar seperenam lebih rendah.
"Ada manfaat perlindungan yang signifikan dari konsumsi ikan pada orang dengan penyakit kardiovaskular," kata rekan penulis utama Andrew Mente, profesor asosiasi metode penelitian.
Namun peneliti menegaskan bahwa tidak ada manfaat signifikan yang diamati dengan konsumsi ikan pada mereka yang tidak menderita penyakit jantung atau stroke.
"Studi ini memiliki implikasi penting untuk pedoman asupan ikan secara global. Ini menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi ikan berlemak terutama pada pasien jantung dapat menghasilkan manfaat kesehatan jantung yang sederhana," imbuhnya.
Mente mengatakan orang yang berisiko rendah untuk penyakit kardiovaskular masih dapat menikmati perlindungan sederhana dengan makan ikan yang kaya omega-3. Tetapi manfaat kesehatannya kurang menonjol dibandingkan orang yang berisiko tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan