Suara.com - Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat, karena penumpukan plak lemak yang disebut kolesterol.
Serangan jantung termasuk dalam kategori penyakit kardiovaskular, yang umumnya mengacu pada penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
Wanita dan pria mungkin mengalami tanda peringatan yang berbeda dan perasaan tidak enak badan disertai mual bisa menunjukkan risiko serangan jantung pada wanita.
Jean Hailes dari Woman's Health, mengatakan wanita biasa tidak selalu merasakan sakit di bagian tengah dada saat mengalami serangan jantung.
"Wanita lebih mungkin merasa sesak, mengalami mual, sakit punggung dan tidak nyaman di lengan hingga seluruh tubuh dibandingkan nyeri dada klasik," kata Jean Hailes dikutip dari Express.
Dalam penelitian besar terhadap 1,1 juta orang yang mengalami serangan jantung, 42 persen wanita tidak merasakan nyeri dada. Wanita yang sudah lama menderita diabetes mungkin juga mengalami gejala yang berbeda.
Nyeri dada adalah tanda serangan jantung yang paling umum pada pria maupun wanita. Tapi, wanita lebih mungkin mengalami sesak napas, sakit punggung atau rahang dan mual dibandingkan pria.
Karena itulah, beberapa wanita yang mengalami serangan jantung mengganggap gejalanya sebagai tanda dlu atau penyakit lain yang tidak serius.
Kenyataannya, wanita justru lebih berisiko mengalami serangan jantung diam dibandingkan wanita. Anda harus berbicara dengan profesional medis jika mual Anda disertai dengan gejala serangan jantung.
Baca Juga: Studi Swedia: Orang Rentan Mengalami Serangan Jantung pada Hari Senin
Gejala ini termasuk nyeri dada, sakit kepala, nyeri rahang dan berkeringat. Tapi, Anda juga belum tentu menderita penyakit jantung jika mengalami mual.
Karena, mual sangat umum terjadi setelah Anda konsumsi makanan tertentu atau menghabiskan waktu terlalu lama dalam suhu hangat.
Di samping itu, Anda bisa menurunkan risiko serangan jantung dengan melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup. Konsumsi makanan sehat dan seimbang akan menurunkan risikonya.
Diet mediterania yang kaya sayuran, buah-buahan, polong, kacang-kacangan, sereal, ikan dan biji-bijian, seperti minyak zaitun baik untuk menjaga kesehatan jantung.
Ada banyak bukti yang telah menunjukkan manfaat diet ini untuk kesehatan jantung. Tapi, salah satu temuan paling penting adalah pola diet ini bisa memisahkan risiko penyakit jantung.
Berdasarkan studi di Sesi Ilmiah Tahunan ke-64 American College of Cardiology, bahwa orang dewasa yang mengikuti diet mediterania, 47 persen lebih kecil risikonya mengembangkan penyakit jantung selama 10 tahun.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil Anti Bikin Mual: Segar dan Hempas Bau Menyengat
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar