Suara.com - Setiap orangtua tentu ingin bahwa anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik, terutama pada sesama. Tentunya hal itu mesti ditanamkan sejak usia dini.
Psikolog Anak Fathya Artha mengatakan salah satu hal yang perlu dikenalkan orangtua ialah mengajarkan kebaikan sejak dini. Hal tersebut dilakukan agar anak bisa bergaul dengan sesamanya kelak di kemudian hari.
Fathya mengatakan, bahwa perkembangan anak sendiri dibagi menjadi perkembangan fisik, kognitif dan sosial emosional. Ketiga bagian perkembangan anak inilah yang harus menjadi perhatian khusus untuk para orang tua.
“Kalau fisik kan itu berkaitan dengan nutrisi, kalau nutrinya baik maka anak bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas. ” kata Fathya dalam acara Konferensi Persnya “Bebelac Tunjukkan Hebatmu”, Kamis (25/3/2021).
Namun, Fathya menambahkan bahwa membekali anak jadi cerdas saja tidak cukup. Terlebih anak tumbuh di dunia dengan perkembangan yang cepat.
"Jadi dibutuhkan keterampilan sosial juga agar bisa berkolaborasi dengan yang lainnya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan kebaikan, jadi anak bisa bertumbuh lebih baik,
Ia pun mengatakan bahwa, dengan mengajarkan kebaikan membuat anak terhindar dari stress dan anak menjadi lebih bahagia.
“Ada riset yang saya baca kalau mengajarkan kebaikan kepada anak hormone kortisol akan menurun. Jadi anak kita less stress dan lebih happy. Kalau dari kecil sudah diajarkan kebaikan dampaknya bisa menjadi individu yang hebat dan berharga. Anak juga bisa menjadi menemukan tujuan hidupnya,” ujarnya.
Ia pun menyarankan kepada orang tua untuk mengajarkan kebaikan sedini mungkin. Mulai dari bayi, pasalnya setiap anak yang lahir itu sudah memiliki karakternya masing-masing. Sehingga para orang tua bisa membentuk karakter anak kearah yang positif.
Baca Juga: Tips Parenting Ala Sophia Latjuba Selama Pandemi untuk Putri Bungsunya
“Kalau ada yang bilang bayi lahir seperti kertas putih, nggak kayak begitu. Anak lahir itu sudah ada karakternya. Nah diajarkan kebaikannya dengan sering tersenyum atau mengajak ngobrol anak. Anak bayi ibaratnya kayak otot aja, sangat responsif. Kita sering senyum mengajarkan untuk bersikap ramah seperti itu,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika