Suara.com - Peneliti dari Universitas Oxford telah membuktikan bahwa bbermain video game baik untuk kesehatan mental pemainnya.
Studi yang mereka lakukan berfokus pada pemain game Animal Crossing, EA, dan Plants vs. Zombies: Battle for Neighborville.
Peneliti menemukan orang yang memainkan lebih banyak game cenderung merasakan kesejahteraan yang lebih besar. Temuan ini meragukan laporan bahwa video game dapat membahayakan mental.
"Ini tentang membawa game ke dalam penelitian psikologi. Ini memungkinkan kami menjelaskan dan memahami game sebagai aktivitas waktu luang," kata peneliti utama studi Andrew Przybylski, dilansir dari The Guardian.
Andrew menilai penelitian tentang bahaya bermain video game sebelum studinya sangat buruk karena cenderung berfokus pada permainan waktu yang dilaporkan peserta sendiri.
Menurutnya, data tersebut kurang berkolerasi dengan kenyataan.
"Jika Anda bermain Animal Crossing selama empat jam sehari, Anda adalah manusia yang jauh lebih bahagia. Tetapi itu menarik karena semua penelitian lain sebelum ini dilakukan dengan sangat buruk," sambungnya.
Namun, peneliti menekankan bahwa temuam mereka ini bukanlah 'kartu kredit' untuk berkin video games.
"Aku sangat yakin bahwa jika penelitian ini berlanjut, kami akan mempelajari hal-hal yang kami anggap sebagai racun dalam game," sambungnya.
Baca Juga: Joshua Kimmich: Saya Ingin Bermain Seperti Xavi Hernandez
Peneliti berharap penelitian ini akan memperkenalkan standar bukti yang lebih tinggi untuk diskusi tentang konsep kecanduan video game, atau bahaya digital secara umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut