Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Selasa merilis laporan tentang studi bersama mereka dengan para ahli China di Wuhan tentang pelacakan asal-usul COVID-19.
Sebagai bagian dari penelitian ilmiah global tentang asal usul virus corona baru, para ahli China dan pakar WHO bekerja sama di Wuhan dari 14 Januari hingga 10 Februari tahun ini.
Ada beberapa sorotan dari laporan tersebut, pertama ialah mengenai kebocoran virus dari laboratorium yang dianggap sebagai "jalur yang sangat tidak mungkin.
Hal itu sekaligus menyangkal teori konspirasi bahwa virus tersebut bocor dari laboratorium di China.
WHO membuat pernyataan dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Selasa setelah penelitian bersama dengan China tentang penelusuran global asal-usul COVID-19.
WHO menyoroti pentingnya menyelidiki "potensi kejadian awal" kasus COVID-19 yang dilaporkan di berbagai negara.
Para ahli dari WHO dan China "meninjau data dari studi yang diterbitkan dari berbagai negara yang menunjukkan peredaran awal" COVID-19, kata laporan itu.
Temuan itu menunjukkan bahwa "beberapa sampel yang diduga positif terdeteksi lebih awal daripada kasus pertama di Wuhan, menunjukkan kemungkinan sirkulasi yang terlewat di negara lain," kata laporan itu.
Mereka menambahkan bahwa "Meskipun demikian, penting untuk menyelidiki potensi ini lebih awal.
Baca Juga: Refocusing Anggaran, Pemkot Balikpapan Alokasikan Lebih dari Rp 50 Miliar
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Selasa bahwa pengenalan COVID-19 melalui host perantara dianggap "sangat mungkin terjadi".
WHO membuat pernyataan dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Selasa setelah penelitian bersama dengan China tentang penelusuran global asal-usul COVID-19.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!