Suara.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan jika risiko penularan Covid-19 terhadap guru dan siswa masih tinggi.
Hal ini menyusul angka positivity rate (tingkat penularan) Covid-19 di Indonesia masih di atas 10 persen, ini angka ini masih sangat berbahaya.
Bukan hanya pada anak sekolah sangat rentan protokol dilanggar, atau karena guru yang merasa tidak nyaman saat mengajar menggunakan masker maupun face shield, tapi yang perlu diingat jika virus SARS CoV 2 penyebab Covid-19 bisa menyebar lewat udara atau airborne.
"Bahwa sebagian penularan karena masker dicopot, itu benar. Tapi yang terpenting kalau virus ini airborne, bisa menyebar melalui udara seluruh kelas," ungkap Prof. Zubairi.
Risiko protokol kesehatan rentan dilanggar saat sekolah ini, semakin diperparah karena situasi pandemi Covid-19 yang belum terkendali, sehingga tidak tepat untuk kembali membuka sekolah tatap muka, meskipun hanya uji coba.
Dokter yang akrab disapa Prof. Beri itu juga menerangkan, situasi dikatakan aman dan sekolah bisa dibuka jika positivity rate di bawah 5 persen.
"Perilaku anak memang ada kecenderungan melanggar protokol. Lalu kalau nggak melanggar, jadi nggak apa-apa?. Tetap tidak, nggak melanggar nggak apa-apa kalau positivity rate kurang dari 5 persen," terangnya.
Lebih lanjut Profesor Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) saat tidak setuju dengan anggapan bahwa anak tidak berisiko tertular Covid-19. Hal ini karena banyak kasus anak yang ditemukan meninggal karena Covid-19.
"Tidak benar jika anak aman, karena anak Indonesia yang meninggal karena Covid-19 banyak, itu yang menurut saya tidak tepat untuk buka (sekolah) saat ini," pungkas Prof. Zubairi.
Baca Juga: Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2021, Dibuka 9 April
Sementara itu Dinas Pendidikan DKI Jakarta mulai membuka 85 sekolah yang terdiri dari SD, SMP hingga SMA/SMK terhitung 7 April hingga 29 April 2021, dengan sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi.
Di antaranya seperti durasi belajar 3 hingga 4 jam, daya tampung 1 kelas hanya 50 persen, ditambah pengaturan jarak 1,5 meter antar tempat duduk siswa.
Tapi perlu diingat juga, data Satgas Covid-19 per 28 Maret 2021, menunjukkan 14 persen atau 181.637 kasus Covid-19 terdiri dari mereka yang berusia anak bersekolah, dengan rincian sebagai berikut:
- usia 0 hingga 2 tahun (PAUD) sebanyak 23.934 kasus.
- usia 3 hingga 6 tahun (TK) sebanyak 25.219 kasus.
- usia 7 hingga 12 tahun (SD) sebanyak 49.962 kasus.
- usia 13 hingga 15 tahun (SMP) sebanyak 36.634 kasus.
- usia 16 hingga 18 tahun (SMA) sebanyak 45.888 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!