Suara.com - Kehamilan akan memengaruhi kondisi kesehatan perempuan akibat terjadinya perubahan hormon. Karena itu, bagi ibu hamil yang ingin melakukan puasa selama bulan Ramadhan sangat penting memastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat.
Dokter kandungan Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH., mengatakan bahwa berapa pun usia kehamilan, ibu aman berpuasa selama ia dalam kondisi sehat.
"Sudah banyak penelitian yang menyatakan tidak ada pengaruh buruk dari berpuasa. Jadi tidak akan berpengaruh terhadap janin. Kategori pertama ibu harus sehat," kata dokter Dwiana dalam webinar daring, Senin (13/4/2021).
Ia menjelaskan, ibu hamil memang kemungkinan alami gangguan pencernaan karena adanya peningkatan hormon, terutama progesteron yang akan mengganggu gerak lambung dan usus.
Kondisi itu yang membuat ibu hamil akan mudah merasa kembung dan sering buang angin. Selain itu, asam lambung juga bisa naik jika ibu dalam kondisi stres.
"Kalau ibu asam lambungnya naik sedikit tapi tidak mual, tidak muntah, boleh puasa. Tapi kalau ada keluhan muntah, kembung, tidak bisa buang air besar, itu jelas ibu hamil yang sakit. Ibu yang kita kategorikan sakit harus dapat perhatian, belum tentu dia betul-betul menderita suatu penyakit tetapi dalam kondisi tidak sehat," jelasnya.
Dokter Dwina mengatakan, jika ibu mengalami kesulitan makan dan beraktivitas tidak dianjurkan berpuasa. Ia mengingatkan agar ibu hamil tidak terlalu sering stres, karena bisa dirasakan pula oleh janin. Melakukan aktivitas fisik juga tetap harus dilakukan, meski sekadar jalan kaki selama 30 menit per hari.
Kadar gula darah dan tekanan darah juga harus terkontrol. Karena itu memeriksa kesehatan pada awal kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter pada pemeriksaan awal sangat dianjurkan.
"Berpuasa memang tergantung pada kondisi fisik. Ada yang bilang pada trisemester 1 dan 2, tapi tidak juga. Kalau semester 3 merasa aman, nyaman, enjoy, menikmati kehamilan ya boleh puasa pada trisemester berapapun. Tapi tentunya kalau sudah ada tanda persalinan harus segera batalkan puasa karena ibu harus banyak cairan," jelasnya.
Baca Juga: Lemas Usai Vaksin Covid-19 Saat Puasa, Haruskah Khawatir?
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?