Suara.com - Memasuki bulan Ramadhan kali ini, pertanyaan mengenai kewajiban puasa untuk orang sakit atau yang tengah mengidap Covid-19 masih bermunculan. Tapi sebenarnya apakah pasien Covid-19 boleh puasa? Apakah pasien positif COVID-19 wajib puasa Ramadhan?
Jika melihat dari berbagai sumber, terdapat beberapa kategori dan kriteria yang bisa membedakan apakah pasien Covid-19 boleh berpuasa atau sebaiknya tidak berpuasa. Simak penjelasan hukum puasa untuk pasien Covid-19 selengkapnya berikut.
Pasien Covid-19 Boleh Puasa Jika...
Dalam kriteria tertentu, pasien Covid-19 sebenarnya masih diperkenankan untuk berpuasa. Tentu dengan catatan-catatan yang harus diperhatikan dengan baik. Pasien Covid-19 boleh puasa jika hanya berstatus ODP dengan gejala ringan dan tanpa disertai dengan demam.
ODP masih dikatakan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, jadi untuk menjalankan ibadah puasa dirasa akan lebih mampu tanpa harus beresiko terhadap kesehatan.
Hal yang sama juga berlaku untuk orang berstatus OTG, karena juga dinilai memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan masih aman untuk menjalankan ibadah puasa.
Lalu Pasien Apa yang Tak Boleh Puasa?
Di sisi lain, orang dengan gejala berat dan dinyatakan positif Covid-19, disertai dengan demam bersuhu lebih dari 38 derajat Celcius, sangat tidak dianjurkan untuk berpuasa.
Puasa membuat tubuh mengurangi asupan cairan pada pagi hingga sore hari, sehingga justru meningkatkan resiko dehidrasi pada pasien dengan gejala berat. Pasien dengan status PDP juga masuk dalam kategori ini, bersamaan dengan pasien yang dirawat intensif di rumah sakit.
Baca Juga: Tangani Pasien Covid-19, RSUP Dr Sardjito Kembangkan Terapi Stem Cell
Alasan utama mengapa sangat tidak dianjurkan untuk berpuasa pada kondisi ini adalah karena pasien perlu asupan makanan dan cairan untuk memulihkan diri, sehingga bisa lekas sembuh dari virus yang telah menyerang.
Sementara dari tinjauan agama sendiri, sebenarnya orang dengan kondisi sakit berat yang perlu pemulihan dari asupan makanan dan minuman memang tidak direkomendasikan untuk berpuasa.
Nantinya, puasa yang terlewatkan selama masa pemulihan ini bisa dibayar dengan ibadah puasa atau yang sudah diatur dalam kitab suci setelah pasien sembuh.
Lalu kesimpulannya, apakah pasien Covid-19 boleh puasa? Melihat dari dua poin di atas, semua harus disesuaikan dengan kondisi. Ada baiknya juga jika melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, sehingga bisa mengetahui benar kondisi tubuh, apakah memungkinkan atau tidak memungkinkan melakukan ibadah puasa ini. Semoga artikel ini berguna, dan selamat menjalankan ibadah puasa.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Duh, Petugas Ruang Isolasi Pasien COVID-19 Curi Sepeda Motor Rekan Kerjanya
-
Segini Harga Terapi Stem Cell untuk Tangani Pasien Covid-19
-
Penelitian Masih Jalan, Tim Stem Cell Sardjito Target Tuntas September 2021
-
Update 16 April: Warga Indonesia Positif Covid-19 Capai 1.594.722 Orang
-
Tangani Pasien Covid-19, RSUP Dr Sardjito Kembangkan Terapi Stem Cell
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?