Suara.com - Pasien kanker tidak akan sepenuhnya mendapat manfaat dari vaksinasi Covid-19. Para ahli menemukan fakta bahwa vaksinasi belum sepenuhnya efektif untuk orang yang menjalani pengobatan kanker.
Melansir dari The Health Site, dua penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Blood menemukan bahwa vaksin COVID-19 sebanyak dua dosis mRNA belum efektif bagi orang yang menjalani pengobatan kanker darah.
Hasil, vaksin mRNA juga belum menunjukkan kemanjuran pada orang dengan penyakit leukemia limfositik kronis (CLL) dan kanker multiple myeloma.
Penyakit leukimia limfositik kronis sendiri menjadi jenis penyakit paling umum yang menyerang orang dewasa, yang merupakan jenis kanker darah dan sumsum tulang.
Sementara kanker multiple myeloma merupakan kanker sel plasma, yang menghasilkan antibodi pada sel darah putih.
Meski begitu, Associate Professor Yair Herishanu dari Tel Aviv Sourasky Medical Center Israel, mengatakan pasie leukemia limfositik kronis harus tetap mendapat vaksin.
"Meski tingkat respon belum optimal, pasien leukemia limfositik kronis perlu menadapatkan vaksin, ini lebih baik sebelum menjalani pengobatan," ungkapnya.
Untuk sampai pada keputusan tersebut, peneliti menganalisis 167 pasien dengan penyakit leukemia limfositik kronis dan 53 orang sehat. Kedua kelompok tersebut menerima dua dosis vaksin mRNA.
Hasilnya ditemukan orang-orang yang menjalani pengobatan kanker hanya memberi respon kekebalan sebesar 16 persen.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Lansia dan Tenaga Pengajar, Daftar Yuk!
"Secara keseluruhan, tingkat respon vaksin secara signifikan lebih rendah dari populasi umum lainnya. Kemungkinan besar, kanker ini juga dikaitkan dengan pengobatan tertentu," ungkap Yair Herishanu.
Ia mengatakan, pasien leukimia limfositik kronis memiliki antibodi yang lebih rendah, dengan intensitas respon yang juga rendah.
Selain itu, pasien multiple myeloma pada lanjut usia menunjukkan 20,6 persen antibodi penawar, setelah mendapat dosis pertama dari vaksin mRNA.
Sebelum mendapat vaksinasi COVID-19 bagi orang yang memiliki kanker, perlu juga untuk konsultasi ke dokter sebelum ambil tindakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar