Suara.com - Pola makan tinggi asupan cokelat dan kudapan tinggi gula serta karohidrat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dini. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang diterbitkan pada jurnal BMC Medicine.
"Penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Inggris dan pola makan yang buruk adalah penyumbang utama untuk penyakit ini," ujar Carmen Piernas, penulis koresponden penelitian seperti yang dikutip dari Medical Xpress.
Melansir dari Medical Xpress, peneliti dari Universitas Oxford, Inggris mengidentifikasi dua pola makan yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian pada usia paruh baya di Inggris. Pertama tinggi coklat, penganan (kudapan bergula dan karbohidrat), mentega dan roti putih, serta rendah buah dan sayuran segar.
Kedua adalah minuman yang dimaniskan dengan gula, jus buah, coklat, penganan, gula dan pengawet dan rendah mentega dan keju berlemak tinggi.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang makanannya termasuk coklat, gula, mentega dan roti putih dalam jumlah yang lebih tinggi, lebih cenderung berjenis kelamin laki-laki yang hidup dengan obesitas atau menderita hipertensi dibandingkan dengan mereka yang diet tidak memasukkan makanan ini dalam jumlah banyak.
Dalam kelompok ini, individu yang berusia kurang dari 60 tahun atau hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.
Mereka yang pola makannya tinggi minuman yang dimaniskan dengan gula, jus buah dan pengawet ditemukan memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian, meskipun mereka juga cenderung aktif secara fisik dan cenderung tidak menjadi perokok aktif atau hidup dengan obesitas, hipertensi, diabetes atau kolesterol tinggi.
Wanita yang berusia kurang dari 60 tahun atau yang hidup dengan obesitas pada khususnya memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular jika mereka mengonsumsi asupan tinggi makanan ini.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa makan lebih sedikit cokelat, kembang gula, mentega, roti rendah serat, minuman yang dimaniskan dengan gula, jus buah, gula meja, dan pengawet dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular atau kematian yang lebih rendah selama paruh baya," kata Carmen Piernas.
Baca Juga: Resep Chocolate Custard, Sajian Praktis Hanya dengan Rice Cooker
"Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa makan makanan yang mengandung lebih sedikit gula dan lebih sedikit kalori dapat dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja