Suara.com - Seorang pria muda terpaksa hidup dalam ketakutan karena kulitnya sangat mudah terbakar jika mengonsumsi jenis makanan tertentu. Sehingga, ia pun harus sangat berhati-hati sebelum mengonsumsi makanan.
Sebelumnya, pria muda bernama Harry MacGill (23) ini menderita serangkain kondisi medis dan konsumsi makanan tertentu bisa memicu reaksi serius pada tubuhnya.
Pemuda dari Rochdale, Inggris, telah dirawat di rumah sakit 20 kali dalam 9 tahun terakhir dan telah menjalani operasi sebanyak 16 kali. Pemuda itu juga telah menderita penyakit Crohn, radang sendi, dan psoriasis plak sejak remaja.
Kondisinya sekarang sangat sensitive, karena kulitnya akan langsung terbakar dan wajahnya membengkak bila mengonsumsi makanan yang salah atau menggunakan pelembab salah.
"Saya tidak pernah ingin hidup seperti ini dan rasanya ingin mati saja. Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di rumah sakit dan tidak sekali pun saya berpikir tentang apa yang saya lakukan ketika keluar," jelas Harry dikutip dari The Sun.
Bahkan Harry tidak berpikir untuk bekerja, belajar atau apapun karena semua aktivitas itu bisa berisiko untuk dirinya. Akibatnya, situasi ini membuatnya sangat frustasi karena ia tidak bisa bebas berkegiatan atau makan apapun sejak usia 14 tahun.
"Jadi, momen selama 10 tahun ini hanya perasaan hampa, bukan kemarahan, Semua orang juga sudah tahu ada satu orang yang selalu sakit di sekolah dan itu aku," katanya.
Harry mulai didiagnosis menderita penyakit Crohn sejak usia 14 tahun, setelah menderita sakit perut parah sehingga harus absen sekolah selama 6 bulan.
Kemudian, ia juga didiagnosis menderita radang sendi dan psoriasis plak, yakni suatu kondisi autoimun yang menyebabkan bercak merah dan berkerak di kulit.
Baca Juga: Kabar Baik, Ilmuwan Temukan Pil Potensial untuk Bunuh Virus Corona Covid-19
Pada titik tertentu, berat badannya menurun drastis dan petugas medis harus mengangkat setengah perutnya selama operasi 15 jam. Harry pun masih ingat jelas prosedurnya kala itu yang membuatnya kesakitan.
Ia jatuh pingsan dan mengalami halusinasi parah akibat pengobatan. Lalu, ia berusaha menyeimbangkan kehidupannya antara pengobatan, olahraga, dan diet yang membuatnya merasa lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis