Suara.com - Adik Sapri, Dolly, mengungkapkan bahwa komedian tersebut sempat mengalami komplikasi diabetes sebelum meninggal dunia pada Senin (10/5/2021) pada 18.30 WIB di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Tangerang.
Akibat kadar gula darah yang tinggi, Sapri mengalami penyumbatan pembuluh darah besar dan kecil ke arah kaki. Organ lainnya pun seolah digerogoti oleh penyakit tersebut.
"Dokter bilang bang Sapri ibaratnya kayak rayap, gula tingga itu digerogotin, kemarin dijelasin sama ahli jantung, bang Sapri udah kena jantung, kena ginjal, kena paru, kena pembuluh darah di bagian kaki," kata Dolly, saat ditemui di rumah duka di kawasan Cipular, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kondisinya pun sempat kritis saat komplikasi yang dideritanya sudah mencapai jantung. Hingga akhirnya mendiang berusia 49 tahun tersebut koma dan harus dihubungkan ke ventilator.
"Akhirnya tadi dokter tanda tangan harus pasang ventilator, jam 14.30, dipasang ventilator, jadi nggak lama dari setengah dua siang. Pas dipasang sih alhamdulilah udah stabil di bawah 100 bagus kata dokter, sampai tadi pas ajal," sambungnya.
Apa penyebab komplikasi diabetes?
Diabetes yang sudah parah memang dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Menurut laman Diabetes UK, kadar gula yang tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat merusak pembuluh darah.
Jika pembuluh darah tidak berfungsi dengan baik, darah tidak dapat mengalir ke bagian tubuh yang diperlukan. Artinya, saraf tidak akan bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan penderita tidak dapat merasakan apa pun di beberapa bagian tubuhnya.
Baca Juga: Sapri Pantun Meninggal karena Diabetes, Simak Cara Menghindari Penyakit Ini
Setelah merusak pembuluh darah dan saraf di satu bagian tubuh, kemungkinan besar penderita akan mengalami masalah serupa di bagian tubuh lainnya. Misalnya, apabila pembuluh darah di kaki sudah rusak, kemungkinan besar penderita juga akan mengalami masalah jantung serius.
Penderita yang memiliki level HbA1c tinggi, risiko terkena komplikasi juga semakin tinggi. Bahkan, peningkatan HbA1c yang sedikit dapat menaikkan risiko penderita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025