Suara.com - Bekerja di bawah tekanan bos yang toxic memang sulit dan dapat berdampak buruk pada karyawannya.
Misalnya, mereka mencaci pekerjanya di depan orang lain atau gagal memberi inspirasi terhadap timnya.
Direktur SDM Danielle Blaire di merek kesehatan dan kesejahteraan Gearhungry menjelaskan tanda bos yang toxic, dilansir Metro UK:
1. Setiap keberhasilan dianggap kemenangannya dan hasil yang buruk adalah masalah karyawannya
Ketika karyawan melakukan suatu hal brilian, bos akan langsung memujinya.
Tetapi jika hasilnya buruk, maka itu adalah kesalahan karyawan itu sendiri.
2. Manajemen mikro
Manajemen atau micromanagement merupakan cara berpikir atau metode pengelolaan yang berfokus pada hal-hal kecil, salah satunya ego.
Atasan dapat bekerja atas egonya dengan memerhatikan hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan.
Baca Juga: Satpam Gagah Main Perosotan Tangga saat Penat Bekerja, Warganet Gemas
"Manajemen mikro dari atasan dapat memberikan tekanan tambahan pada karyawan, terutama saat bekerja dari rumah," kata Danielle.
"Panggilan, pesan, dan email yag konstan dapat membuat penerima merasa tidak kompeten dan lemah. Maklum, perilaku semacam ini bisa segera menjadi racun bagi lingkungan kerja," sambung Danielle.
3. Selalu menganggap pekerjaan bawahannya lebih mudah
Cara tersebut ditujukan untuk merusak kepercayaan diri karyawannya.
"Komentar semacam itu menunjukkan rasa acuh terhadap peran pekerjaan dengan gambaran bahwa itu tidak perlu. Ini bisa dianggap toxic," ujar Danielle.
4. Komunikasi di luar jam kerja secara konstan
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025