Suara.com - Selepas Hari Raya Idulfitri tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan kenaikan berat badan lantaran tak berhenti menyantap hidangan lebaran tinggi kalori.
Alhasil, banyak yang memulai program olahraga untuk menurunkan berat badan.
Mengomentari hal ini Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Heartology Cardiovascular Center, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K) menyarankan untuk kembali memulai rutinitas olahraga selaiknya hari biasa.
"Olahraga setelah lebaran, artinya kembalikan seperti aktivitas normal seperti biasa. Kalau pas puasa orang segan melakukan olahraga takut lemas, artinya setelah lebaran bisa melakukan olahraga selama ada waktu luang, dan olahraga bisa apa aja," ujar Ario dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.
Menurut Ario konsep berolahraga untuk menurunkan berat badan tidaklah rumit yaitu hanya perlu memperhatikan frekuensi dan durasi yang harus dicapai.
Maksud dari frekuensi olahraga yaitu dilakukan secara rutin setiap hari atau minimal 3 hingga 4 kali dalam seminggu. Lalu setiap olahraga, durasinya bisa dilakukan selama 30 hingga 40 menit sehari.
Ario tidak menyarankan untuk terlalu memforsir karena bisa membahayakan atau berujung fatal, karena sifat olahraga adalah maintenance atau memperbaiki pola hidup sehat, misalnya mengembalikan berat badan ideal.
Sehingga ia juga tidak menyarankan konsep weekend warriors atau berolahraga hanya di akhir pekan dengan intensitas tinggi dan durasi lama, yang akhirnya malah membuat jantung bekerja lebih berat.
"Bahaya jantung kita tidak terlatih dan dipaksa mendapat beban yang sangat berat, jadi problem serangan jantung bahkan stroke dan gangguan irama," jelas Ario.
Baca Juga: Berapa Jumlah Kenaikan Berat Badan yang Normal Pada Perempuan Hamil?
Adapun olahraga ringan yang disarankan dilakukan selama 30 hingga 40 menit sehari ialah berjalan cepat, jogging, bersepeda, hingga berenang.
"Untuk turunkan berat badan, apabila lakukan secara rutin makan dijaga, akan terjadi perubahan komposisi badan, dan bisa pada efek samping lainnya, perubahan berat badan akan terjadi," pungkas Ario.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal