Suara.com - Ada dua jenis masker yang paling banyak digunakan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini, yaitu masker kain dan masker medis.
Masker medis umumnya digunakan sekali pakai dan efektif bekerja hanya empat jam. Setelah itu, masker harus dibuang dan tidak lagi digunakan.
Hanya saja Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Satgas Covid-19, Lia G. Partakusuma melarang masker sekali pakai dibuang sembarangan.
Ini karena masker sekali pakai termasuk kelompoj limbah medis, yang di dalamnya terdapat lapisan yang akan rusak karena cairan seperti droplet (percikan air liur) dan berisiko mengandung virus.
Golongan limbah medis juga harus diolah khusus oleh pihak pengelola limbah bersertifikat. Namun jika tidak punya akses seperti rumah sakit, sebelum dibuang masyarakat diminta lebih dulu merendam masker sekali pakai dengan deterjen.
"Jika kita tidak punya akses maka kita harus merendam masker tersebut dengan cairan chlorin atau pemutih. Asalkan cairan itu ada H2O2-nya, ataupun bisa pakai detergen sehingga virus mati dalam rendaman tersebut," papar Lia dihubungi Suara.com beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, setelah direndam diwajibkan untuk merusak masker, karena tidak boleh membuang masker sekali pakai dalam keadaan utuh.
"Jangan dibuang dalam keadaan utuh, sehingga penularan tidak menyebar karena virus masih bertahan dalam masker jika masih terdapat dropletnya, dan untuk menghindari penyalahgunaan sampah masker oleh oknum," pungkas Lia.
Baca Juga: Masker Kain, Pilih Tipe Ini yang Sudah Berstandar WHO
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis