Suara.com - Pandemi Covid-19 masih menjadi masalah yang dihadapi berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan jumlah kasus yang semakin banyak, menggunakan masker telah menjadi kewajiban yang harus kita kenakan saat beraktivitas.
Masker yang awalnya merupakan produk kesehatan, kini telah menjelma menjadi tren baru bagi penggunanya. Meski begitu, pemilihan masker berkualitas tetap harus menjadi prioritas, agar fungsi utamanya yang melindungi kita dari virus bisa tetap optimal.
Salah satu masker berkualitas yang bisa menjadi pilihan ialah tipe flat-fold yang menurut acuan standar masker kain WHO melalui Interim Guidance (Juni 2020), dinyatakan sebagai salah satu model masker yang efektif guna meredam penyebaran Covid-19.
Untuk membantu pemerintah dan masyarakat menghindari kelangkaan masker medis yang dijual dengan harga yang sangat tinggi, PT Ateja pun mengembangkan Ateja Mask di akhir 2020.
Ini merupakan satu-satunya produk masker kain produksi Indonesia yang mendapatkan sertifikasi AFNOR UNS-1 (standar masker kain yang dipergunakan di Benua Eropa).
"Berdasarkan hasil uji mandiri, masker ini mampu memenuhi syarat mutu masker kain tipe C, yakni masker kain untuk penggunaan filtrasi partikel yang dilengkapi fitur antiair dan antibakteri atau virus, sehingga mampu memproteksi manusia dari ancaman virus Covid-19," jelas Direktur PT Ateja, Bemny Judiharjo berdasarkan siaran pers yang Suara.com terima.
Selain itu, lapisan filter yakni meltblown yang terdapat di dalam produk Ateja Mask telah teruji kualitasnya oleh Laboratorium ITB.
Lalu lapisan anti virus dari V-Shield yang melindungi Ateja Mask dari virus dan bakteri juga telah diuji coba oleh Guangdong Detection Center of Microbiology, China dan dinyatakan memiliki nilai efektifitas hingga 99,94 persen.
"Dalam dokumen AFNOR pun dinyatakan bila masker ini tetap stabil setelah 10 kali pencucian dalam hal filtrasi partikelnya," tambah Benny.
Baca Juga: Pakai Masker saat Puasa Sebabkan Bau Mulut Tambah Parah, Ini Pencegahannya
Bukan hanya masker, PT Ateja juga berinovasi memproduksi hazmat yang terbagi atas dua kategori yaitu, medical hazmat dan Fashion hazmat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya