Suara.com - Angka kematian Covid-19 pada kelompok lanjut usia atau lansia dilaporkan masih terus bertambah. Bahkan jumlah kematian lansia telah mencapai 49,4 persen dari total kematian akibat Covid-19 atau menjadi angka tertinggi dari kelompok usia lainnya.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, lansia memiliki risiko yang tinggi dan perlu diberikan perlindungan yang efektif sekaligus masuk dalam kelompok prioritas.
Pihaknya juga mencatat jumlah kematian Covid-19 kelompok usia 46-59 tahun sebanyak 35, 5 persen, dan 11,2 persen pada kelompok usia 31-45 tahun.
"Hingga Jumat 28 Mei 2021, angka kematian Covid-19 di Indonesia bertambah dari 193 orang menjadi total 50.100 orang," ungkap Prof. Wiku, lewat keterangan rilis yang diterima Suara.com, Sabtu (29/5/2021) kemarin.
Kematian lansia akibat Covid-19 yang terus meningkat juga dialami oleh ayah Eka Simanjutak, Humala Simanjutak. Almarhum meninggal dunia pada 1 Maret 2021 lalu. Ia mengatakan, almarhum sempat dirawat 11 hari di Rumah Sakit Hermina Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Bapak wafat pada usia 85 tahun," ujar Eka Simanjutak.
Dikatakan sebelum meninggal dunia, ayahnya masih sangat aktif beraktivitas bahkan tetap aktif bekerja sebagai pengacara dan melakukan pendampingan bagi orang yang memiliki masalah hukum.
Saat jatuh dari tangga, ayah Eka sempat didiagnosis memiliki masalah gendang telinga, sehingga harus melakukan rawat jalan di rumah. Saat makan, ayahnya tidak bisa mencium bau makanan.
"Kakak saya mulai curiga, ayah saya langsung di PCR dan hasilnya positif Covid-19. Kemudian langsung dirawat di RS Hermina Kemayoran hingga tutup usia," kata Eka.
Baca Juga: Update: Pasien Covid-19 Jalani Isolasi di Wisma Atlet Capai 2.013 Orang
Eka meminta agar masyarakat tidak menganggap remeh virus corona penyebab sakit Covid-19 meski tubuh terlihat masih dalam kondisi sehat. Ditambah, vaksinasi merupakan jalan satu-satunya untuk terhindar dari Covid-19.
"Kita tidak pernah tahu dalam kondisi seperti apa kita tertular. Maka dari itu vaksinasi bisa mengurangi risiko. Dan kalau masih tertular, proses penyembuhan akan lebih baik dibanding yang belum divaksinasi," pesannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025