Suara.com - Paparan polusi udara tingkat tinggi telah dikaitkan dengan hasil kesehatan yang merugikan, termasuk penyakit jantung, kanker paru-paru, hingga infeksi pernapasan.
Ada juga bukti bahwa polusi udara merupakan faktor risiko utama untuk perkembangan dan perkembangan penyakit ginjal.
Dilansir dari Times Now, sebuah penelitian yang diterbitkan di CJASN menunjukkan bahwa menghirup udara yang tercemar dapat berdampak pada ginjal, yang bertindak sebagai filter untuk darah.
Ginjal adalah organ kecil berbentuk dua kacang yang membantu kelancaran fungsi tubuh manusia. Ada berbagai faktor yang dapat membuat ginjal terkena racun dan jika tidak dikeluarkan tepat waktu, ia dapat menyebabkan kelelahan, sakit perut, sakit kepala, retensi air dan masalah lainnya pada tubuh.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar satu juta unit penyaringan yang disebut nefron, yang bekerja melalui proses dua langkah, yakni glomerulus menyaring darah dan tubulus mengembalikan zat yang dibutuhkan ke darah dan membuang limbah.
Ginjal membantu dalam menciptakan cairan ekstra dalam tubuh, mengatur tekanan darah dan melepaskan hormon untuk membuat sel darah merah ketika dirawat dengan baik.
Pembersihan ginjal membantu dalam fungsi yang lebih baik dan juga mengurangi kembung. Mempertahankan gaya hidup aktif dan sadar kesehatan dapat membantu ginjal bekerja lebih baik. Minum air dalam jumlah yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan ginjal.
Dr Prashanth C Dheerendra, Konsultan Nefrologis, Apollo Dialysis Clinics, memberi beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendetoksifikasi ginjal, paru-paru, dan organ vital lainnya jika berada di lingkungan udara yang buruk:
1. Buah-buahan segar
Baca Juga: Bagaimana Cara Virus Corona Menginfeksi Paru-paru ? Ini Penjelasan Peneliti
Tak cuma segar di mulut, buah-buahan juga bagus untuk tubuh. Buah beri, semangka, cranberry, anggur, delima bisa menjadi penambah kekebalan. Mereka membantu dalam hidrasi dan pembersihan ginjal lebih lanjut mengatur keasaman urine dan mencegah pembentukan batu ginjal. Makanan kaya antioksidan ini juga dapat membantu paru-paru Anda bekerja dengan baik.
2. Asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 terdiri dari nutrisi penting dan juga berfungsi sebagai energi untuk jantung, otot, dan organ lainnya. Makanan tinggi asam lemak omega-3 termasuk kenari, minyak biji rami, udang, kerang, tuna potongan ringan, lele dan banyak lagi.
3. Sayuran berdaun hijau
Ini adalah sumber yang kaya serat, mineral, vitamin, zat besi, dan nutrisi. Mereka diperlukan untuk kesehatan yang baik dan harus dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
4. Cuka sari apel
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa