Suara.com - Gas tertawa atau dinitrogen oksida dapat menimbulkan perasaan euforia, dan sudah digunakan dalam dunia medis untuk membuat pasien nyaman atau rileks saat menjalani tindakan medis.
Kini peneliti menemukan bahwa senyawa kimia ini dapat meredakan depresi pada pasien yang resisten terhadap pengobatan lain.
Peneliti menemukan, peserta dalam uji klinis yang menderita depresi tahap awal mengalami gejala yang lebih ringan setelah dua minggu menghirup campuran gas tertawa dan oksigen selama satu jam, lapor Live Science.
Selain itu, studi ini juga menunjukkan bahwa gas tawa tidak menimbulkan efek apa pun pada peserta studi apabila diberikan dalam jumlah sedang.
"Ketika menerima 25 persen dinitrogen oksida, tidak ada yang mengalami mual. Dan dosis yang lebih rendah itu sama efektifnya dengan dosis yang lebih tinggi untuk menghilangkan depresi," ujar penulis senior Charles R. Conway, profesor psikiatri di Universitas Washington di St. Louis.
Setelah perawatan, 55 persen peserta yang menyelesaikan studi mengalami peningkatan secara statistik, setidaknya setengah dari gejala depresi mereka, dan 40 persen mengalami remisi jangka pendek.
Selesai penelitian, 85 persen dari peserta yang menyelesaikan studi mengalami kondisi yang lebih baik. Depresi mereka berpindah dari satu kategori ke kategori lainnya, seperti dari depresi berat ke sedang
"Peningkatan pesat pada banyak pasien seperti itu dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dinitrogen oksida dapat membantu orang yang didiagnosis depresi parah dan resisten (terhadap obat)," sambungnya.
Para pasien dalam penelitian ini telah mencoba rata-rata 4,5 antidepresan yang berbeda dan mengalami depresi rata-rata selama 17,5 tahun.
Baca Juga: Pemuda Magetan Nekat Bunuh Diri Diduga Depresi Tak Bisa Kuliah
Selama ini, ada pengobatan alternatif bagi penderita depresi berat yang resisten terhadap pengobatan. Pengobatannya termasuk stimulasi otak dalam dan stimulasi saraf vagal.
"Kami tentu membutuhkan lebih banyak, dan yang lebih mudah diakses untuk kondisi ini. Perawatan apa pun yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini tentu patut diperhatikan," ujar Timothy Sullivan, ketua psikiatri dan ilmu perilaku di Staten Island University Hospital di New York City, yang tidak terlibat dalam studi baru ini.
Sebagai langkah selanjutnya, para peneliti ingin mempelajari gas tertawa, esketamin, dan plasebo dalam uji coba multisenter yang lebih besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!