Suara.com - Susu berbasis nabati seperti susu kedelai hingga almond dianggap lebih sehat daripada sisi sapi. Padahal susu jenis ini kadang tak lebih baik.
Melansir dari Huffpost, susu yang terbuat dari gandum, almond, biji rami, kacang polong atau kedelai mungkin membuat Anda merasa seperti Anda membuat pilihan yang sehat. Susu jenis ini memang lebih baik bagi Anda yang memiliki alergi sapi perah atau sensitivitas.
Para ahli mengatakan bahwa ketika memilih antara susu berbasis nabati dan sapi, keduanya tidak lebih baik satu sama lain. Keduanya bisa baik atau buruk bagi Anda, tergantung pada berbagai faktor.
Misalnya, beberapa susu sapi perah menggunakan banyak hormon dalam produksi susu. Beberapa susu berbasis nabati mengemas gula dan karagenan.
"Semua bentuk susu sapi akan mengandung hormon pertumbuhan alami. Namun beberapa mengandung hormon pertumbuhan sintetis yang dikenal sebagai RGGH atau RBST. Ini berpotensi terkait dengan peningkatan risiko beberapa kondisi, termasuk resistensi antibiotik," kata Dr. Gretchen San Miguel, kepala medis untuk Medi-Weightloss, rantai penurunan berat badan.
"Namun susu sapi adalah sumber yang sangat baik dari banyak nutrisi, termasuk kalsium, vitamin D, kalium, asam lemak seperti cla dan omega-3, kalium, magnesium dan banyak lagi," imbuhnya.
Sedangkan untuk susu berbasis nabati, beberapa menambah gula dan carragentenan atau bahan yang berpotensi berbahaya.
Jika Anda mencari susu berbasis nabati yang paling sehat, pilih satu tanpa tambahan gula atau aditif. Jika Anda mencari susu sapi yang paling sehat, pilih satu tanpa hormon tambahan.
Jika Anda berusaha menghindari lemak jenuh karena kondisi jantung, maka Anda mungkin perlu menghindari jenis susu susu kecuali skim. Jika Anda mengawasi asupan karbohidrat Anda, susu gandum mungkin bukan pilihan terbaik untuk Anda.
Baca Juga: Agar Susu Sapi Perah Lokal Berkualitas, Ini yang Mesti Diperhatikan
"Fokusnya ada pada dasar susu Anda. Misalnya, beras dan gandum yang memiliki gula atau karbohidrat lebih tinggi di mana terjadi secara alami dan lebih sedikit lemak daripada susu almond," kata Kylene Bogden, seorang ahli diet terdaftar dan penasihat kesehatan.
Pada akhirnya, setiap opsi susu hadir dengan manfaat dan kelemahan. Ketika Anda mencari pilihan yang paling sehat maka pelajari label produknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025