Suara.com - Anak yang tinggal di pemukiman padat jadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19, karena tidak leluasa beraktivitas di dalam rumah dan rentan terpapar apabila ke luar rumah.
Konsultan Respirologi Anak Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Nastiti Kaswandani menyarankan orangtua di pemukiman padat harus pintar mengatur strategi mengajak anak ke luar rumah.
Salah satunya mengajak anak bermain di luar, saat tidak banyak tetangga beraktivitas di luar rumah, dan menghindari berkumpul dengan selain anggota di satu rumah.
"Misalnya ada waktu di luar agak sepi, pada pagi hari, ketika orang masih belum terbangun. Atau orang sudah berangkat beraktivitas, jadi cari saat orang lengang sebentar," tutur dr. Nastiti saat dihubungi suara.com, Selasa (22/6/2021).
Pelindung seperti masker atau face shield tetap bisa digunakan anak saat bermain di luar rumah. Meski begitu, kata dr. Nastiti orangtua di pemukimam padat harus lebih kreatif lagi karena harus banyak beraktivitas di dalam rumah dengan anak.
"Jadi orangtua harus meningkatkan kreatifitas supaya anak tidak jenuh, di sela-sela pelajaran online daring. Lakukan permainan yang sekarang banyak di youtube, melatih kreativitas permainan yang membuat anak bisa betah di rumah," terang dr. Nastiti.
Meski begitu tetap saja, menerapkan protokol kesehatan sangat penting bagi orangtua dan orang dewasa lainnya saat ke luar rumah karena urusan pekerjaan. Mengingat, alih-alih banyak tertular dari aktivitas sekolah, justru anak lebih banyak tertular Covid-19 dari orang dewasa.
"Artinya meski anak di dalam rumah, kalau di rumah orang dewasa beraktivitas tidak jaga protokol, lalu orang dewasa tertular, anaknya ikut tertular juga. Rata-rata klaster keluarga, kan sumbernya dari orang dewasa," pungkas dr. Nastiti.
Sementara itu, kasus harian Covid-19 Indonesia terus merangkak naik, per Senin (21/6) mencapai 14.536, melonjak dari Minggu (20/6) dengan 13.737 kasus baru. Dari total kasus itu, 12,5 persen di antaranya adalah anak usia 0 hingga 18 tahun.
Baca Juga: Pasien COVID-19 di RSUD Bekasi Membludak Sampai Dirikan 2 Tenda Darurat
"Dari data yang didapat IDAI, fatality rate atau risiko kematian Covid-19 pada anak usia 0 hingga 18 tahun mencapai 3 hingga 5 persen," terang Ketua Umum IDAI Dr. Aman B. Pulungan beberapa waktu lalu saat konferensi pers di akun Instagram resmi IDAI beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja