Suara.com - Viral cara membersihkan hidung pakai air garam yang disebut mampu mencegah infeksi virus Corona. Apa kata pakar?
Guru Besar Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Amin Soebandrio meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah informasi terserbut.
Meski begitu Prof. Amin akui jika konsentrat garam yang tinggi bisa membuat virus seperti SARS CoV 2 mati. Tapi masalah lain yang dikhawatirkan apabila kandungan garam ini masuk hingga ke paru-paru dan organ sensitif lainnya.
"Kalau virus dikasih garam hipertonik yang konsentrasinya tinggi pasti mati. Tetapi apakah garam yang konsentrasi tinggi itu baik untuk saluran napas, itu kan belum tentu. Tapi kalau sampai masuk di paru-paru berbahaya juga," ujar Prof. Amin saat dihubungi Suara.com, Kamis (1/7/2021).
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LB) Eijkman itu menjelaskan garam hipertonik adalah sebutan garam dengan konsentrasi tinggi natrium, yang bisa berbahaya bila mengenai jaringan manusia atau jaringan hidup lainnya bisa berbahaya.
Termasuk air garam hipertonik berbahaya apabila saat membersihkan hidung, terhirup dan masuk ke paru-paru.
"Membersihkan saluran napas itu wajar, kumur-kumur dengan cairan antiseptik atau dengan air sirih itu bagus. Tapi kita juga harus perhatikan cairan yang digunakan, tidak boleh sampai masuk atau menyentuh organ yang tidak seharusnya atau yang sensitif," terang Prof. Amin.
Sebelumnya, sebuah video viral beredar menunjukkan Moh Indro Cahyono yang diklaim sebagai ahli virus, mendemokan membersihkan virus corona dengan air garam.
Dengan gaya santainya, ia mempraktikkan cara membuat larutan garam dari 1 liter air dan 10 gram atau 1 sendok makan garam.
"Airnya air apa? Airnya air kembang tujuh rupa. Yo to? Lha wong kowe dikandani air mineral do ngeyel wae [kalian dikasih tahu air mineral pada ngeyel] "Air mineral yang apa?"" kata Indro, sesekali bercanda di tengah demo.
Baca Juga: Pakai Garam dan Air Mineral, Pria Ini Klaim Bisa Usir Virus Corona
Setelah memasukkan garam ke dalam air, botol berisi garam dan air itu pun dikocok sampai larut secara merata. Kemudian Indro mengeluarkan botol kecap kecil dan menuangkan sebagian larutan garam tadi ke dalamnya.
Lalu ia meletakkan ember di hadapannya untuk memperlihatkan cara membersihkan hidung. Dengan menunduk dan sedikit memiringkan kepala, ia menyarankan supaya saat dibersihkan, hidung tak digunakan untuk menarik napas.
Saat botol dipencet, air garam masuk lewat lubang hidung yang posisinya lebih tinggi dan keluar dengan sendirinya lewat lubang hidung lainnya. Indro juga mempraktikkan dengan sisi hidung sebaliknya.
Tak cukup sampai di situ, sisa air garam yang berada dalam botol kecap juga dipakai Indro untuk berkumur karena, kata dia, si virus penyebab Covid-19 tak hanya menempel di dalam hidung, tetapi juga di sekitar mulut.
Menurut Indro, cara tersebut bisa dilakukan tiga kali untuk setiap lubang hidung dan tiga kali kumur pada pagi dan malam hari.
"Atau kalau misalnya besok di-swab. Itu nanti virusnya akan lepas selama tidak sakit ya. Kalau sakit, ya diobatin sakitnya," tutur Indro.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Sebut Air Garam Bisa Atasi Diabetes
-
Manfaat Mandi Air Garam, Meredakan Stres-Merawat Kulit
-
8 Manfaat Mandi Air Garam yang Jarang Diketahui, Kurangi Stres hingga Haluskan Kulit
-
5 Cara Ampuh Menghilangkan Dahak yang Menumpuk di Tenggorokan
-
7 Manfaat Kesehatan Berkumur Air Garam, Mengatasi Infeksi hingga Bau Mulut
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!