Suara.com - Di Indonesia jamu jadi minuman yang sudah amat melekat yang dikonsumsi secara turun temurun sejak zaman nenek moyang.
Kata jamu sendiri berasal dari kata jampi dalam bahasa Jawa yang artinya doa dan usaha untuk kesehatan.
Tapi, seiring perkembangan zaman tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengenal apa itu jamu, dan apa saja jenis jamu.
Berikut pengertian jamu dan jenis-jenis jamu, mengutip buku 'Cerita Jamu' karya Nova Dewi terbitan Yayasan Pikir Buat Nusantara.
Pengertian dan jenis jamu
Jamu adalah ramuan herbal tradisional Indonesia. Jamu biasanya diracik secara manual, lalu dihidangkan secara fresh sebagai minuman.
Akan tetapi jamu juga dapat berbentuk bubuk, godokan, pil, salep dan berbagai bentuk lainnya sesuai dengan fungsinya.
Sebelum diramu, bahan-bahan jamu ada yang dikeringkan, diparut dan diperas hingga mendapatkan sarinya atau bisa juga langsung dicampurkan.
Bahan-bahan ini kemudian dicampur dengan air sehingga menjadi minuman jamu. Biasanya bahan-bahan tersebut juga ditakar secara manual, dengan pengukuran menggunakan jari. Untuk bahan-bahan tersebut biasanya jumlahnya ganjil. Misalnya 1 butir pala atau 5 helai daun salam.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Masyarakat Tingkatkan Imunitas lewat Gerakan Minum Jamu
Campuran lain yang dapat digunakan dalam jamu antara lain madu dan telur ayam. Telur ayam yang digunakan biasanya telur ayam kampung atau free range egg, yang diambil bagian kuningnya namun ada juga yang menggunakan telur bebek.
Jamu gendong
Selain meracik jamu sendiri jamu juga dijual oleh penjual jamu gendong penjual. Jamu gendong adalah perempuan yang sering disebut Mbok Jamu.
Dahulu para Mbok Jamu mengenakan kebaya dan kain serta mengonde rambut nya agar rapi.
Bakul jamu yang berisi botol-botol jamu dan perlengkapan menghidangkan jamu digendong di punggungnya. Mereka kemudian berjalan kaki menawarkan jamunya dari rumah-rumah berat bakul jamu nya bisa mencapai 25 hingga 30 kilogram.
Ada 8 macam varian jamu yang digendong dalam bakulnya yaitu kencur, temukunci, temulawak, kunyit, jahe, lempuyang, asam jawa, pahitan atau brotowali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh