Suara.com - Banyak anggapan bahwa kepuasan hubungan menurun saat transisi menjadi orangtua pertama. Namun sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa kepuasan hubungan seiring hadirnya anak tidak begitu terpengaruh.
Melansir dari Medical Xpress, peneliti dari UTM, Nathan Leonhardt yang sedang mengejar gelar Ph.D dalam psikologi sosial telah menemukan bahwa transisi menjadi orangtua tidak selalu berarti kepuasan hubungan dan komitmen yang menurun.
Leonhardt mempelajari lebih dari 200 pasangan dari tahap pralahir hingga 12 bulan pascapersalinan. Mereka menemukan bahwa banyak pasangan mempertahankan kepuasan dan komitmen yang tinggi di tahun pertama menjadi orangtua.
"Mayoritas yang jelas (81 persen) dari 203 pasangan menjalani transisi dengan komitmen tinggi dan setidaknya kepuasan yang cukup tinggi," kata Leonhardt.
"Dan kami belajar bahwa perbedaan besar sejauh yang berakhir dengan transisi dengan baik adalah orang-orang yang memiliki hubungan baik memasuki masa transisi ini," imbuhnya.
Dia mengatakan bahwa banyak dari pasangan yang memiliki pandangan yang lebih realistis tentang menjadi orangtua, tidak menghindari hubungan emosional dengan pasangan mereka, merasa pasangan mereka membantu mereka tumbuh sebagai pribadi, dan percaya pasangan mereka berkomitmen untuk hubungan adalah mereka yang paling mungkin untuk berhasil menavigasi transisi saat awal menjadi orangtua.
Penelitian ini dapat menunjukkan kepada pasangan bahwa masih mungkin untuk menavigasi transisi menjadi orang tua dengan sukses. Penelitian ini telah diterbitkn pada Journal for Marriage and Family.
"Jadi dengan sesuatu seperti transisi menjadi orangtua, saya ingin dapat melihat apakah kita dapat mematahkan beberapa narasi umum dan memberi orang sedikit lebih banyak harapan," ujar Leonhardt.
Dia menambahkan bahwa temuannya menunjukkan bahwa pasangan tidak harus perlu mengadu ke orang tua untuk menyelamatkan hubungan yang bermasalah.
Baca Juga: Hari Anak, Ini 25 Film Bertema Anak-anak Bisa Ditonton di Akhir Pekan
"Sebagai aturan umum, jika hal-hal tidak berjalan dengan baik dalam hubungan Anda, menambahkan orang lain ke keluarga ini mungkin bukanlah hal yang harus Anda lakukan untuk mencoba menyelesaikan masalah hubungan yang Anda miliki," kata Leonhardt.
"Jika Anda berdua menjalaninya dengan hubungan yang kokoh, Anda berkomitmen untuk ini bersama, Anda realistis tentang tantangan dan peluang yang dimiliki transisi ini, ada peluang lebih baik bahwa Anda akan berhasil menavigasi ini," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia