Suara.com - Diskusi seputar kesehatan mental telah lama dihindari, tidak hanya di ranah publik tetapi juga di ranah privat. Padahal tidak semua orang dapat menangkap tanda-tanda atau menangani seseorang yang menderita masalah kesehatan mental.
Tetapi dilansir dari Times of India, ada beberapa hal kecil yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan rasa sakit sahabat atau kerabat untuk bangkit dari kegelapan mereka. Apa saja? Berikut daftarnya.
1. Tanya apakah mereka baik-baik saja
Saat Anda menemukan seseorang dalam kesusahan atau kesedihan yang terus-menerus, terlepas dari apakah mereka menderita depresi atau tidak, tanyakan apakah mereka baik-baik saja. Anda tidak pernah tahu, mungkin mereka dapat merasakan sedikit kehangatan dari perhatian yang Anda berikan.
2. Kebutuhan untuk merasa diinginkan dan dicintai
Biarkan mereka tahu bahwa Anda mencintai mereka apa pun yang terjadi. Bantulah mereka memahami betapa pentingnya hidup mereka bagi Anda. Ini akan membantu mereka menyadari nilai mereka di dunia dan bagaimana hidup mereka dapat membuat perbedaan bagi orang lain.
3. Jangan dihakimi, tapi dipahami
Seringkali kita cenderung memandang rendah orang-orang dengan depresi atau tidak waras. Tetapi daripada fokus pada masalah mereka, mereka akan menghargai jika Anda memahami gejala dan penyebab sebenarnya di balik situasi mereka. Belajarlah untuk menempatkan diri pada posisi mereka untuk memahami apa yang sebenarnya mereka alami.
4. Tetaplah bersama meski mereka tidak mengucapkan sepatah kata
Satu hal yang disukai oleh seseorang yang sedang menghadapi depresi adalah seseorang yang tetap bersama mereka pada saat terjadi kekacauan. Apakah mereka ingin berbicara atau tidak, serahkan pada mereka. Tetapi pastikan untuk tetap dekat dan buat mereka merasa diinginkan dan dicintai.
5. Tetap beri perhatian bahkan setelah mereka mengatakan baik-baik saja
Saat Anda bertanya kepada seseorang apakah mereka baik-baik saja atau tidak, jangan langsung pergi. Hanya karena mereka mengatakan mereka baik-baik saja, bukan berarti mereka merasakan hal yang sama.
Pastikan selalu mengecek dan bertanya lagi apakah mereka benar baik-baik saja. Ini akan membuat mereka merasa lega dan bahkan mungkin mendorong mereka untuk mengungkapkan masalah mereka kepada Anda.
Baca Juga: Penerapan Caring dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Selama Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025