Suara.com - Kunyit asam merupakan jamu yang populer dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Lalu, apa saja fakta unik tentang jamu kunyit hitam?
Dirangkum Suara.com dari berbagai sumber, berikut ulasannya:
1. Cara membuat kunyit asam
Pemilik toko jamu 'Warisan 1983' Aafiyah Nuur menyebut jamu kunyit asam dapat dibuat dengan mudah, dengan rempah-rempah yang umumnya tersedia di dapur.
Aafiyah membagikan resep yang bisa kamu coba di rumah. Resep ini untuk membuat kunyit asam dengan takaran 250 mililiter.
Bahan:
- 100 gr kunyit
- 500 ml air
- 20 gr asam jawa
- 30 gr gula merah iris kecil
- 20 gr gula pasir
- Garam secukupnya
Cara pembuatan:
- Kupas lalu cuci bersih kunyit. Haluskan dengan cara diblender atau diparut. Setelah itu larutkan dengan air lalu saring.
- Pindahkan sari kunyit ke dalam panci.
- Masukan gula merah, gula pasir, dan asam Jawa.
- Aduk hingga mendidih dan masukan sejumput garam. Selama proses masak harus diaduk agar tak mengendap.
- Setelah mendidih angkat panci dan biarkan dingin.
Itulah cara membuat jamu kunyit asam. Lalu, apa saja manfaat mengonsumsi jamu kunyit asam?
2. Meredakan nyeri haid
Baca Juga: 5 Fakta Unik Tentang Geografis di Dunia, Pegunungan Himalaya Bertambah Tinggi Tiap Tahun
Laman Hello Sehat menulis kunyit asam biasanya dikonsumsi perempuan yang kerap merasakan nyeri haid.
Kandungan kurkumin pada kunyit bekerja dengan mengurangi aliran masuk ion kalsium pada sel-sel epitel rahim dan mengurangi produksi prostaglandin, yaitu hormon yang menciptakan rasa sakit dan pembengkakan.
Manfaat ini semakin diperkuat dengan reaksi tannin, saponin, sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamin pada asam jawa yang dapat memengaruhi sistem saraf otonom dan otak. Selanjutnya, otak akan mengirimkan perintah ke tubuh untuk meredakan kontraksi rahim.
3. Menurunkan berat badan
Secara terpisah, baik kunyit maupun asam jawa sama-sama berkhasiat untuk menurunkan berat badan. Khasiat ini tentu semakin maksimal dengan menggabungkan dua bahan alami tersebut.
Kurkumin, yaitu suatu antioksida pada kunyit berfungsi untuk menekan respon peradangan pada sel tubuh, temasuk sel pankreas, lemak, dan otot. Reaksi ini dapat membantu mengurangi resistensi insulin, menurunkan kadar gula darah dan kolesterol serta kondisi metabolik lainnya akibat obesitas.
Berita Terkait
-
5 Fakta Unik Drama HP Nyemplung ke Danau Akibat Selingkuh di Bogor
-
3 Fakta Unik Pemanggilan Skuad Timnas Indonesia, Ada Nama Pemain Veteran
-
Melestarikan Budaya: Transformasi Jamu dari Gendongan ke Kafe Instagramable
-
Harga Tiketnya Capai Rp1,2 Miliar, Ini 3 Fakta Menarik Met Gala 2025
-
Fakta Unik Cromboloni: Pastry yang Resepnya Jadi Paling Viral di Google Sepanjang 2024
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien