Suara.com - Pemerintah Korea Selatan akhirnya mulai melakukan vaksinasi COVID-19 pada kelompok usia 55-59 tahun.
Ini merupakan kabar baik, karena penundaan program vaksinasi menghambat penanganan COVID-19 di negara tersebut.
Dilansir ANTARA, peluncuran vaksinasi COVID-19 untuk warga berusia di atas 50 tahun terhenti selama sepekan bulan ini setelah rekor tinggi kasus baru memicu serbuan vaksinasi, menghabiskan persediaan yang ada dan merusak situs reservasi resmi.
Sekitar 6,17 juta orang atau 84 persen dari warga berusia 50-an, telah mendaftar vaksinasi pekan lalu. Otoritas beralih dari vaksin COVID-19 Moderna ke Pfizer/BioNTech untuk sejumlah orang di kelompok tersebut lantaran fluktuasi jadwal pengiriman.
Otoritas mendapat kritik karena krisis pasokan dan perubahan di menit-menit terakhir yang memperpanjang sementara jeda pemberian dosis Pfizer menjadi 4 pekan dan bukan 3 pekan untuk menyesuaikan dengan Moderna.
Korea Selatan memprioritaskan vaksinasi COVID-19 bagi kaum lansia, kelompok rentan dan petugas kesehatan garda terdepan.
Otoritas telah memvaksin 33 persen dari 52 juta penduduk dengan setidaknya satu dosis, sedangkan 13 persen penduduk telah mendapatkan vaksin lengkap.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.318 kasus baru pada Minggu (25/7), sehingga totalnya menjadi 190.166 kasus dengan 2.077 kematian.
Pelacakan dan pengujian massal membantu Korsel mencatat tingkat kematian COVID-19 yang lebih rendah dibanding negara berkembang lainnya sejauh ini tanpa penguncian total.
Baca Juga: Studi: Usia 20-an Miliki Antibodi 7 Kali Lebih Tinggi daripada Lansia Usai Vaksinasi
Namun, gelombang baru pandemi pada Minggu mendorong pemerintah untuk memperketat aturan jarak fisik di sebagian besar wilayah guna menekan penyebaran virus selama liburan musim panas. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Daya Beli Lesu Hantam Industri Elektronik, Jurus 'Inovasi Hemat Energi' Jadi Andalan
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
HyunA Pingsan di Panggung Waterbomb Macao 2025, Minta Maaf dan Janji Jaga Kesehatan
-
Dari K-Drama ke Destinasi Nyata: Korea Travel Fair 2025 Hadirkan Pengalaman Wisata Autentik
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?