Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan semua negara untuk bekerja sama menghilangkan virus hepatitis sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030. Imbauan itu sesuai dengan tema perayaan Hari Hepatitis Sedunia hari ini yang mengusung 'Hepatitis tidak bisa menunggu'.
WHO mencatat lebih dari 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis kronis. Sementara itu, diperkirakan lebih dari 8000 infeksi baru hepatitis B dan C terjadi setiap hari, dan lebih dari satu juta kematian akibat penyakit hati lanjut juga kanker hati terjadi setiap tahun.
Laporan Global 2021 tentang penanganan HIV, hepatitis, dan infeksi menular seksual, mengalami kemunduran dalam 5 tahun terakhir. Hal itu diperparah sejak terjadi pandemi Covid-19.
Meski begitu, adapula tingkat kemajuan dalam tanggap penanganan hepatitis terutama dalam perluasan skala besar pengobatan HCV (hepatitis C) dan pengurangan infeksi hepatitis B pada anak-anak.
"WHO baru-baru ini meluncurkan panduan global pertama bagi negara-negara yang ingin mengeliminasi infeksi virus hepatitis B (HBV) dan/atau virus hepatitis C (HCV) sebagai masalah kesehatan masyarakat. WHO juga merilis pedoman pertama tentang pengujian mandiri virus hepatitis C, yang sangat disarankan sebagai pendekatan tambahan untuk layanan pengujian HCV," kata WHO dikutip dari situs resminya, Rabu (28/7/2021).
Tantangan lain dalam penanganan hepatitis, menurut WHO, masih banyak negara yang akses pengobatannya tidak dapat dijangkau oleh populasi dengan kondisi parah atau berisiko lebih tinggi terinfeksi.
Pandemi Covid-19 juga telah menghambat pengembangan dan penyampaian layanan inti yang menangani hepatitis virus dan penyakit menular lainnya.
Sementara itu, di Indonesia sendiri, sejak 2017 telah berkomitmen secara global untuk memprioritaskan pengendalian penyakit hepatitis.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid., mengatakan, infeksi hepatitis juga berbahaya bagi anak sebagai generasi penerus sebab bisa tertular bahkan sejak masih dalam kandungan.
Baca Juga: WHO: Anak Konsumsi Produk Tembakau, Tiga Kali Lebih Mungkin Jadi Perokok Saat Dewasa
"Sesuai dengan tema global hepatitis sedunia 2021, kita memiliki tema 'Hepatitis Can't Wait', artinya di tengah pandemi Covid-19 upaya kita untuk mencegah dan pengendalian harus tetap diperkuat dan tetap terus dilaksanakan," kata Nadia dalam webinar daring beberapa hari lalu.
Ia juga mengingatkan, agar pelayanan program kesehatan esensial yang sebelumnya sudah dilakukan untuk pasien hepatitis, harus tetap diberikan walaupun di tengah situasi Pandemi Covid-19.
Nadia menekankan bahwa pengobatan hepatitis memang tidak bisa ditunggu karena berisiko sebabkan konfisi kronis hingga menjadi kanker hati bagi pengidapnya.
"Segera deteksi dini Hepatitis b pada ibu
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda