Suara.com - Sesak napas merupakan reaksi tubuh ketika memiliki masalah pada sistem pernapasan. Meski demikian, sesak nafas tak melulu menjadi tanda adanya kerusakan pada organ paru.
Dikatakan dokter spesialis paru dr. Qamariah Laila, Sp. P, sesak nafas merupakan sensasi rasa yang tidak bisa diukur secara objektif dan penyebabnya bisa berbeda-beda pada masing-masing individu.
"Pilek biasa bisa sesak nafas. Bukan karena ada kerusakan pada jaringan paru, tapi mungkin banyak lendir yang ada di saluran napas yang mengganggu aliran napas dan memberi sensasi sesak," jelas dokter Qamariah saat siaran langsung Radio Kesehatan, Senin (23/8/2021).
Termasuk juga sesak napas pada pasien Covid-19, yang bisa disebabkan karena adanya kerusakan jaringan paru atau bisa juga tidak. Meski begitu, sesak napas menjadi salah satu gejala penentu seseorang alami perburukan kondisi akibat infeksi virus corona penyebab sakit Covid-19 tersebut.
Umumnya gejala sesak baru akan muncul pada hari kedua sampai ke-14 pasca-infeksi.
Pada beberaoa kasus tertentu, sesak napas bisa bertahan hingga berbulan-bulan. Dan jika sudah seperti itu, kemungkinan adanya kerusakan pada jaringan paru sangat besar.
"Jadi tergantung seberapa luas kerusakannya, seberapa bisa kembali pulih. Kalau kerusakannya sedikit saja dan tidak terlalu parah itu bisa kembali normal dalam keadaan tidak terlalu lama, bisa 10 sampai 14 (hari) sudah tidak sesak lagi. Tapi kalau kerusakannya lebih lanjut, itu bisa berkelanjutan sampai ada namanya kerusakan paru terjadi fibrosis," jelasnya.
Kerusakan jaringan paru berisiko menyebabkan fibrosis, yang pada akhirnya sulit mengembalikan fungsi paru seperti semula.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Menangani Happy Hypoxia yang Bisa Dialami Pasien COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis