Suara.com - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa lanju vaksinasi Covid-19 dosis pertama Indonesia menjadi yang tercepat keenam dunia.
Ranking vaksinasi yang didapatkan Indonesia saat ini, bersaing dengan negara maju dunia termasuk negara-negara produsen vaksin Covid-19.
"Untuk jumlah orang yang disuntik dosis pertama, yang kita kalau gak salah 58 juta dosis, kita sudah ranking enam dunia," ujar Menkes Budi saat konferensi pers, Selasa (24/8/2021).
Indonesia berada di urutan vaksinasi Covid-19 dosis pertama terbanyak keenam setelah China, India, Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang.
"Padahal negara yang memproduksi vaksin cuma ada lima. Dari sisi orang yang sudah mendapatkan suntik pertama, accessibility of vaccine kita keenam dunia," imbuh Menkes Budi.
Per 22 Agustus 2021 lalu, Indonesia sudah melakukan 88,2 juta suntikan kepada masyarakatnya.
Data ini membawa Indonesia menempati urutan ke-9 dunia sebagai negara dengan jumlah suntikan vaksin Covid-19 terbanyak dunia, setelah China, India, Amerika, Brasil, Jepang, Jerman, Inggris, dan Turki.
"Feeling saya Turki sama Inggris bisa kita susul. Seharusnya kita sudah di atas Turki kalau dibandingkan data hari ini," tutur Menkes Budi.
Kini Menkes Budi mentargetkan pada akhir Agustus 2021, Indonesia berada di urutan ketujuh dunia sebagai negara dengan suntikan vaksinasi Covid-19 terbanyak, yakni mencapai 100 juta suntikan.
Baca Juga: Usai Divaksin Dosis Kedua, Pria di Cianjur Tiba-Tiba Lumpuh
Mengingat hingga saat ini hanya 5 negara yang sudah mencapai 100 juta suntikan vaksin Covid-19, yakni China, India, Amerika, Brasil dan Jepang.
Meski begitu, kata Menkes Budi, Indonesia masih harus berkejaran dengan waktu lantaran jumlah penduduk mencapai 271 juta jiwa.
"Posisi kita not bad, secara dunia baik, memang harus perlu kerja keras karena jumlah penduduk kita relatif banyak," pungkas Menkes Budi.
Sementara itu data terakhir Kementerian Kesehatan RI, per 23 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB kini sudah ada 58 juta masyarakat yang mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 dosis pertama, dan total 32,2 juta masyarakat yang divaksinasi Covid-19 lengkap atau dua dosis.
Adapun target vaksinasi Covid-19 Indonesia sebanyak 208,2 juta orang yang harus disuntik vaksin, di antaranya terdiri dari tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat umum, remaja 12 tahun ke atas, dan vaksin gotong royong dari karyawan swasta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya