Suara.com - Kontroversi vaksin Covid-19 dosis ketiga yang mulai diberikan sejumlah negara mendapat kritikan keras dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bahkan, epidemiolog WHO menyebut pemberian vaksin dosis ketiga bagai penumpang kapal yang memiliki rompi penyelamat ekstra dan membiarkan yang lain tenggelam.
Padahal menurut Christina Pagel dari University College London, Inggris, cara terbaik mencegah Covid-19 varian Delta adalah menggunakan masker.
"Saya pikir semua orang harus memakai masker di dalam ruangan di tempat publik, karena fungsi utamanya adalah melindungi orang lain dan bukan diri sendiri," katanya.
Data terbaru tentang kemampuan varian Delta untuk menginfeksi dan ditularkan oleh orang yang sudah divaksinasi mengindikasikan bahwa imunisasi massal barangkali tidak cukup untuk mengendalikan virus tersebut.
Alih-alih hanya mengandalkan vaksin, para ilmuwan mengatakan bahwa untuk melawan Delta kita perlu menerapkan langkah-langkah protektif - yang menawarkan lapisan perlindungan tambahan dari virus.
"Saya juga berpikir orang yang sudah divaksinasi tidak boleh diberikan pengecualian khusus dari langkah-langkah protektif karena ada semakin banyak bukti bahwa mereka dapat cukup mudah menginfeksi orang lain dengan varian Delta," tuturnya, dilansir BBC Indonesia.
Sementara itu, ia menekankan, ada kebutuhan yang sangat nyata dan mendesak untuk dosis pertama bagi mayoritas orang di dunia.
Ia juga tidak menutup kemungkinan akhirnya dosis booster akan dibutuhkan, Namun keputusan tersebut tetap tidak bisa mengalihkan suplai yang dapat disalurkan ke negara-negara miskin.
Baca Juga: Dosis Ketiga Alias Booster: Efektif atau Cuma Buang-buang Vaksin Covid-19?
"Ada kebutuhan yang sangat nyata dan mendesak untuk dosis pertama bagi mayoritas orang di dunia," ujarnya.
"Kita memilih rute paling lambat dan paling mahal untuk keluar dari pandemi dengan bertindak sendiri," tutup Pagel.
Berita Terkait
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
5 Sheet Mask Kolagen untuk Usia 40-an, Kulit Jadi Kencang dan Glowing
-
Wajah Auto Bebas Kilap! 4 Pilihan Skincare Innisfree untuk Kulit Berminyak
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
Apakah Masker Emas dan Bubuk Berlian Efektif untuk Kulit Anda?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan