Suara.com - Studi baru menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 pada anak muda kemungkinan tak terlalu pengaruhi paru-paru mereka. Hal ini dinyatakan dalam penelitian Institut Karolinska, Stockholm, Swedia.
Melansir dari Healthshots, Dr Ida Mogensen, seorang rekan pasca-doktoral di Institut Karolinska, Stockholm menemukan bahwa fungsi paru-paru pada anak-anak dan remaja tidak terganggu setelah infeksi Covid-19. Kecuali pada mereka yang mengalami infeksi parah.
"Pandemi Covid-19 telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah dan bagaimana paru-paru terpengaruh setelah sembuh dari infeksi virus corona, terutama pada orang muda," ujar Dr Mogensen.
Dokter Mogensen dan rekan-rekannya mengumpulkan informasi dari 661 orang muda dengan usia rata-rata 22 tahun. Sebagian dari mereka lahir antara tahun 1994 dan 1996 di Stockholm.
Pemeriksaan klinis pra-pandemi terbaru dilakukan antara 2016 hingga 2019. Pemeriksaan pada tindak lanjut Covid-19 berlangsung antara Oktober 2020 hingga Mei 2021.
Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran fungsi paru-paru, peradangan, dan sel darah putih yang disebut eosinofil.
Dari 661 peserta, 178 (27 persen) memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 yang menunjukkan bahwa mereka telah terinfeksi. Para peneliti mengukur FEV1, FVC (kapasitas vital paksa, yang mewakili volume udara di paru-paru yang dapat dihembuskan setelah mengambil napas sedalam mungkin), dan rasio FEV1/FVC, yang merupakan indikator penyempitan saluran udara.
"Analisis kami menunjukkan fungsi paru-paru yang serupa terlepas dari riwayat Covid-19," kata Dr Mogensen.
"Ketika kami memasukkan 123 peserta dengan asma dalam analisis, 24 persen yang memiliki Covid-19 cenderung memiliki fungsi paru-paru yang sedikit lebih rendah, tetapi ini tidak signifikan secara statistik," imbuhnya.
Baca Juga: Wali Kota Malang Dukung Polisi Menyelidiki Dugaan Pungli Insentif Penggali Kubur Covid-19
Tidak ada perbedaan fungsi paru-paru di antara pasien yang memiliki Covid-19 sehubungan dengan eosinofil, indikator peradangan, respons alergi, atau penggunaan kortikosteroid inhalasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara