Suara.com - Penyanyi Maia Estianty mengaku mengidap penyakit kulit bawaan, Rosacea, yang membuat kulitnya mengalami ruam kemerahan karena paparan cuaca panas atau dingin.
Hal ini ia sampaikannya beberapa waktu lalu melalui kanal YouTube Maia AL EL DUL TV. Menurutnya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan membuatnya harus ekstra hati-hati mengontrolnya agar tidak kambuh.
"Jadi guys, aku kasih tahu aku menderita penyakit rosacea, penyakit kulit keturunan yang nampak seperti jerawat tapi bukan jerawat. Nampak kulitnya kemerahan, itu susah disembuhin, bahkan nggak bisa disembuhin," ujar Maia sesaat sebelum melakukan perawatan kulit di klinik kecantikan di kawasan Jakarta Selatan, dikutip suara.com.
Lantas, sebenarnya apa sih rosacea itu?
Mengutip Alodokter, Kamis (16/9/2021), Rosacea adalah gangguan kulit wajah yang ditandai dengan kulit kemerahan dan bintik yang menyerupai jerawat.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kulit wajah menebal dan pembuluh darah terlihat dan membengkak.
Rosacea dapat terjadi pada siapa saja, tetapi umumnya menyerang wanita usia paruh baya yang berkulit terang.
Gejalanya bisa hilang timbul dan umumnya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.
Penyebab kekambuhan rosacea
Penyebab rosacea belum diketahui secara pasti, tapi ada dugaan penyakit ini terkait dengan faktor genetik dan lingkungan. Beberapa faktor yang diduga dapat memicu kekambuhan rosacea adalah:
Baca Juga: Maia Estianty Liburan ke Hawaii, Harga Menginap di Resort Mewah Bikin Publik Tersentak
- Terpajan sinar matahari, angin, dan suhu udara dingin atau cuaca panas.
- Menderita infeksi bakteri Helicobacter plylori atau bakteri yang bisa hidup di dalam lambung.
- Mengonsumsi makanan pedas, minuman panas, minuman beralkohol atau berkafein.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung cinnamaldehyde, seperti tomat, cokelat, kayu manis, atau citrus.
- Mengonsumsi obat-obatan yang bisa melebarkan pembuluh darah, seperti obat tekanan darah tinggi.
- Mengalami gigitan tungau Demodex dan infeksi dari bakteri Bacillus oleronius (sejenis pemicu terbentuknya jamur kulit) yang dibawanya.
- Memiliki respon tubuh yang tidak normal terhadap protein cathelicidin atau protein yang melindungi kulit dari infeksi.
- Mengalami efek samping produk perawatan wajah.
- Melakukan olahraga yang terlalu berat.
- Mengalami stres.
Faktor yang meningkatkan risiko rosacea
Rosacea dapat terjadi pada siapa saja, tetapi kondisi ini lebih berisiko dialami oleh orang dengan kondisi seperti berusia 30 hingga 50 tahun, berjenis kelamin perempuan, punya warna kulit cerah, punya kebiasaan merokok, dan punya riwayat rosacea dalam keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?