Suara.com - Sebuah survei global multiyears kesehatan perempuan baru menunjukkan bahwa kebanyakan perempuan tidak mendapatkan tes atau skrining rutin untuk kanker dan penyakit berbahaya lainnya yang membunuh jutaan orang setiap tahun.
Indeks Kesehatan perempuan Global Hologic pertama tahun 2020 mencantumkan beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit menular seksual.
Rata-rata 33 persen perempuan di 116 negara dan wilayah yang disurvei mengatakan bahwa mereka telah menjalani tes tekanan darah tinggi dalam 12 bulan terakhir.
Kurang dari 19 persen perempuan dilaporkan menjalani tes diabetes pada tahun lalu, meskipun itu adalah penyebab kematian keenam bagi perempuan.
Kanker payudara menempati peringkat kedelapan di antara penyebab utama kematian perempuan di seluruh dunia.
Namun, hanya 12 persen perempuan yang mengatakan bahwa mereka telah diuji untuk semua jenis kanker dalam 12 bulan terakhir.
Di sekitar 40 negara, jumlahnya hanya satu digit.
Meskipun penyakit menular seksual dan infeksi bukan penyebab utama kematian, penyakit ini dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada perempuan.
Hanya sekitar 11 persen yang mengatakan mereka telah dites pada tahun lalu dan kurang dari satu dari 10 perempuan di 56 negara dan wilayah mengatakan mereka melakukannya.
Baca Juga: 4 Sikap yang Tak akan Dilakukan Orang Bermental Kuat, Pura-pura Bahagia!
Sementara 88 persen perempuan mengatakan mereka percaya pemeriksaan membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, 40 persen belum pernah menemui profesional perawatan kesehatan dalam 12 bulan terakhir.
Sekitar 1,5 miliar perempuan di seluruh dunia tidak diuji untuk salah satu dari empat penyakit paling kritis dalam 12 bulan terakhir ketika ditanya pada tahun 2020, kata Hologic di situsnya.
“Melalui laporan ini, para perempuan memberi tahu kami apa yang mereka butuhkan. Kita semua perlu mendengarkan. Kemudian bertindak, bersama-sama,” tulis CEO Hologic Stephen P. MacMillan dalam surat yang dilampirkan pada survei tersebut.
Pandemi COVID-19 memiliki dampak besar pada perawatan medis dan banyak yang ditolak saat mereka mencari bantuan.
Amerika, menurut survei, tidak masuk dalam 10 besar untuk perawatan pencegahan, duduk di No 11, di belakang Vietnam.
Secara keseluruhan, AS berada di urutan 26, di belakang Belgia dan di depan Vietnam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan