Suara.com - Sempat sebelumnya dianggap tak perlu dan kurang efektif, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali merekomendasikan pengobatan antibodi sintetis Regeneron untuk Covid-19. Namun rekomendasi kali ini hanya diperuntukkan pada pasien dengan profil kesehatan tertentu.
Melansir dari Healthshots, orang dengan Covid-19 yang tidak parah yang tetap berisiko tinggi dirawat di rumah sakit dapat menggunakan kombo antibodi, seperti halnya pasien sakit kritis yang tidak dapat meningkatkan respons imun yang memadai. Hal ini dinyatakan dalam temuan WHO, diterbitkan di BMJ.
Regeneron adalah pengobatan ketiga untuk Covid-19 yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan global.
Koktail Regeneron dari antibodi sintetis casirivimab dan imdevimab telah ditemukan untuk mengurangi risiko rawat inap untuk pasien Covid yang tidak divaksinasi, lanjut usia atau imunosupresi. Hal ini dinyatakan oleh laporan tiga uji klinis yang belum ditinjau sejawat.
"Untuk semua pasien Covid-19 lainnya, manfaat apa pun dari pengobatan antibodi ini kemungkinan tidak akan berarti," simpul WHO
Dirancang oleh perusahaan biotek Regeneron dan dipasarkan oleh raksasa farmasi Roche dengan nama Ronapreve, perawatan itu diberikan kepada mantan Presiden AS Donald Trump saat menghadapi virus corona.
Ketika digunakan bersama-sama, antibodi monoklonal casirivimab dan imdevimab mengikat protein lonjakan SARS-CoV-2, menetralkan kemampuan virus untuk menginfeksi sel.
Pada bulan Juli, Jepang menjadi negara pertama yang sepenuhnya menyetujui pengobatan antibodi Regeneron untuk pasien dengan Covid-19 ringan hingga sedang.
Kombinasi antibodi telah diizinkan untuk penggunaan darurat atau pandemi sementara di sejumlah negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, India, Swiss, dan Kanada.
Baca Juga: Sejumlah Ibu Hamil di Balikpapan Takut Divaksin, Alasannya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!