Suara.com - Kita memang membutuhkan waktu luang untuk mengistirahatkan diri dari aktivitas padat. Waktu luang juga diperlukan untuk meredakan stres setelah bekerja seharian.
Meski baik, The Guardian melaporkan bahwa memiliki terlalu banyak waktu luang justru berdampak sebaliknya.
Menurut sebuah penelitian baru yang terbit di Journal of Personality and Social Psychology, terlalu banyak waktu luang dapat membuat kesejahteraan subjektif menjadi lebih rendah.
"Kami menemukan, memiliki terlalu banyak waktu luang berkaitan dengan rendahnya kesejahteraan subjektif karena kurangnya rasa produktivitas dan tujuan," jelas Dr Marissa Sharif, salah satu penulis studi dari University of Pennsylvania.
Untuk penelitian ini, Sharif dan rekannya menganalisis hasil dua survei skala besar dengan jumlah peserta 35 ribu.
Salah satunya adalah "Survei Penggunaan Waktu Orang Amerika", yang dilakukan antara 2012 hingga 2013. Peneliti mencatat apa yang telah dilakukan peserta dalam 24 jam terakhir.
Setelah memeriksa dan menghitung hasil survei, peneliti menemukan kesejahteraan subjektif berkurang pada peserta yang memiliki waktu luang lebih dari lima jam.
Sementara mereka yang memiliki waktu luang sekitar dua jam mengalami peningkatan dalam hal kesejahteraan.
Tetapi, sebenarnya hal ini tergantung pada bagaimana orang-orang menghabiskan waktu luang mereka.
Baca Juga: Rebut Rumah Musuh, Foto Taliban Bersantai di Mansion Mewah Viral
"Waktu luang yang dihabiskan untuk melakukan kegiatan sendiri dan nonproduktif menghasilkan efek negatif pada kesejahteraan subjektif, sementara waktu luang yang dihabiskan untuk kegiatan sosial atau produktif tidak," tulis peneliti.
Karenanya, peneliti berharap studi mereka dapat mendorong orang-orang yang memiliki banyak waktu luang untuk berusaha menghabiskannya dengan tujuan, baik berinteraksi dengan orang lain atau melakukan sesuatu produktif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia