Suara.com - Pasien yang telah didiagnosa alami atrial fibrilasi lebih berisiko alami stroke daripada populasi normal lainnya. Kondisi itu terjadi akibat adanya gangguan pada sistem peredaran darah ke otak.
Atrial fibrilasi sendiri merupakan kondisi denyut jantung tidak teratur dan seringkali terlalu cepat sehingga bisa menyebabkan peredaran darah tidak lancar.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Sony Hilal Wicaksono, Sp.JP., menjelaskan pada pasien atrial fibrilasi, terjadi pembekuan darah pada bagian atrium akibat koordinasi kontraksi yang tidak terjadi.
"Jadi pembekuan darah ini masuk ke ventrikel, dari jantung keluar ke pembuluh darah di otak dan ini menyumbat. Itulah yang menyebabkan stroke," jelas dokter Sony dalam seminar awam Hari Jantung Sedunia secara virtual, dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Selasa (28/9/2021).
Oleh sebab itu deteksi dini atrial fibrilasi penting dilakukan agar juga bisa mencegah stroke. Dokter Sony mengatakan, cara pertama yang bisa dilakukan dengan rutin lakukan pemeriksaan irama jantung melalui elektrokardiogram (EKG).
Pemeriksaan EKG 12 menit umumnya dilakukan di klinik atau rumah sakit untuk mengetahui apakah terjadi atrial fibrilasi atau tidak. Namun seiring berkembangnya teknologi kesehatan juga, pemeriksaan EKG bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan menggunakan smartwatch.
"Sekarang ada beberapa smartwatch yang mampu mengambil gambaran rekam jantung. Berperan sangat tinggi dalam deteksi atrial fibrilasi. Walaupun setelah dilakukan pada populasi normal tidak terlalu signifikan, tapi tidak ada salahnya karena ini alat yang sebetulnya bukan digunakan untuk orang sakit tapi untuk semua populasi," tuturnya.
Menurut dokter Sony, bagi pasien atrial fibrilasi juga penting menggunakan alat deteksi denyut jantung mandiri agar tidak terlalu sering pergi ke rumah sakit.
"Sekarang juga sudah tersedia alat-alat yang dijual untuk dibawa ke rumah, dikoneksikan ke handphone. Sehingga bisa mengambil gambaran EKG, maksimal memang 8 menit tidak sampai 12 menit seperti di rumah sakit namun cukup untuk deteksi dini atrial fibrilasi," pungkasnya.
Baca Juga: Tukul Arwana Alami Pendarahan Otak, Bagaimana Pengobatan Kondisi Ini?
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?