Suara.com - Selama ini orang gemuk selalu diidentikkan tidka sehat. Mereka yang gemuk juga kerap disebut berisiko obesitas dan sejumlah penyakit lainnya.
Tapi, mungkinkah seseorang punya tubuh gemuk tapi sehat?
Menurut ahli, jawabannya ialah mungkin untuk menjadi "gemuk tapi sehat dan orang-orang harus berkonsentrasi pada olahraga daripada diet untuk hidup lebih lama.
Dalam sebuah tinjauan baru yang mengumpulkan banyak penelitian, dua peneliti mengatakan bahwa untuk menjadi sehat dan mengurangi risiko kematian dini, melakukan lebih banyak olahraga dan meningkatkan kebugaran lebih efektif daripada hanya menurunkan berat badan.
Menulis di jurnal iScience, Profesor Glenn Gaesser, dari College of Health Solutions di Arizona State University, dan associate professor Siddhartha Angadi, dari School of Education and Human Development di University of Virginia, berpendapat menerapkan pendekatan "berat-netral" untuk pengobatan masalah kesehatan yang disebabkan oleh obesitas juga akan mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan diet yo-yo.
Mereka mengatakan beberapa penelitian telah menunjukkan bagaimana orang di seluruh dunia telah mencoba untuk menurunkan berat badan selama 40 tahun terakhir, namun obesitas terus meningkat.
Mereka mengatakan pendekatan yang berpusat pada berat badan untuk pengobatan dan pencegahan obesitas sebagian besar tidak efektif. Selain itu, mereka juga bahwa upaya penurunan berat badan berulang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan, dan tidak diragukan lagi terkait dengan tingginya prevalensi siklus berat badan (diet yo-yo). ), yang dikaitkan dengan risiko kesehatan yang signifikan.”
Mereka berpendapat bahwa "banyak kondisi kesehatan terkait obesitas lebih mungkin disebabkan oleh aktivitas fisik yang rendah dan kebugaran kardiorespirasi daripada obesitas itu sendiri".
"Studi epidemiologis menunjukkan bahwa kebugaran kardiorespirasi dan aktivitas fisik secara signifikan melemahkan, dan terkadang menghilangkan, peningkatan risiko kematian yang terkait dengan obesitas," kata peneliti.
Baca Juga: 3 Cara Cerdas Menjalin Hubungan Sehat dengan Pasangan, Biar Makin Langgeng
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis