Suara.com - Pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental masyarakat. Tidak jarang masyarakat mengaku stres bahkan depresi karena situasi pandemi.
Menurut Asisten Ahli dalam webinar yang diselenggarakan oleh Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr.A.M.Y.Eva Suryani, Sp.KJ, pada (01/10/2021), mengatakan bahwa jika seseorang mengalami stress akan ada tanda – tanda fisik seperti, sakit kepala, sakit pada leher hingga ada yang terasa mengganjal di tenggorokan.
Selain itu tanda perubahan pada emosi seperti, susah fokus, mudah marah, tidak dapat tenang, kesulitan tidur, merasa bersalah, khawatir, menangis. Ketika seseorang sedang stress maka perilaku yang dilakukan akan lebih buruk dan ini bisa meningkatkan resiko penyakit jantung seperti merokok, makan berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, kelebihan berat badan, tidak minum obat sesuai resep.
Stress yang berkepanjangan akan meningkatkan resiko masalah kesehatan mental seperti, depresi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar dan gangguan stress pasca trauma yang akan mempengaruhi resiko peningkatan penyakit jantung. Ketika kamu merasa stress, semua tubuh ini akan memberikan sinyal atau respon. 3 istilah berbeda mengenai cara sistem respon stress mempengaruhi tubuh:
1. Positive
Peningkatan denyut jantung dan sedikit peningkatan kadar hormone stress. Ini merupakan stress yang sehat yang dialami dalam jangka pendek
2. Tolerable
Respon serius, yang mana sifatnya sementara. Sehingga seseorang masih bisa menghadapi stress tersebut.
3. Toxic
Baca Juga: 6 Kegiatan Menghilangkan Stres Saat Harus di Rumah Aja
Aktivasi berkepanjangan dari sistem respon stress tanpa adanya hubungan protektif. Ketika respon toxic terjadi secara terus – menerus hal tersebut dapat berdampak kumulatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang selama seumur hidup.
Penulis: Elisa Naomi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia