Suara.com - Turunnya kasus Covid-19 menjadi prestasi bagi pemerintah Jepang. Namun rupanya, hal ini membuat khawatir ilmuwan. Apa alasannya?
Dilansir ANTARA, kasus harian baru di Jepang tersungkur ke angka 87 pada Senin (4/10) atau jumlah terendah sejak 2 November tahun lalu.
Rekor tersebut merupakan suatu penurunan tajam dari lebih dari 5.000 kasus per hari dalam gelombang Agustus yang menghantam infrastruktur medis di ibu kota.
Memulai dengan cenderung lambat, Jepang saat ini telah mencatatkan progres cepat dalam kampanye vaksinasinya dan hampir enam bulan dari pembatasan jarak darurat yang diyakini memperlambat laju penularan virus.
Kendati demikian, kecepatan gelombang infeksi dan rawat inap yang disebabkan tingginya penularan varian Delta yang saat ini telah surut memicu kebingungan di antara para ahli.
Hiroshi Nishiura dari Universitas Kyoto merupakan satu di antara ahli yang meyakini lonjakan kasus di musim panas dan diikuti penurunan kasus setelahnya terutama disebabkan tren aktivitas manusia.
Dia mengatakan infektivitas yang diukur dengan angka reproduksi efektif, berkorelasi dengan liburan.
“Selama liburan, kami bertemu orang-orang yang kami sering temui dan juga ada peluang besar untuk makan bersama dalam lingkungan tatap muka,” kata ahli penularan penyakit yang juga penasihat pemerintah Nishiura kepada Reuters.
Dia menuturkan catatan kasus terkini di Korea Selatan dan Singapura kemungkinan berhubungan satu sama lain selama liburan pertengahan tahun dan gabungan liburan negara-negara Asia dan Barat akhir tahun dapat berujung pada “mimpi buruk”.
Baca Juga: 29 Atlet PON Papua Positif Covid-19, Pakar Kesehatan Sarankan 7 Hal Ini
Namun, ahli lainnya mengatakan tren penularan tidak begitu terkait dengan perjalanan, tetapi lebih ke arah tren reguler musiman.
Jason Tetro, ahli penyakit menular dari Kanada dan penulis “The Germ Code” mengatakan perbedaan kelompok usia menjadi pemicu bagi virus untuk bertahan, tergantung pada tingkat vaksinasi dan infeksi sebelumnya pada saat yang berbeda.
“Selama virusnya masih ada, kita akan terus melihat lonjakan hingga 85 persen dari populasi yang kebal terhadap tekanan dominan,” katanya.
“Ini satu-satunya cara untuk keluar dari lingkaran setan,” tambahnya.
Teori yang berkembang saat ini, yaitu COVID-19 berikut variannya cenderung untuk berpindah dalam siklus dua bulanan.
Namun, menurut Tetro, siklus tersebut lebih kepada faktor manusia ketimbang faktor alam.
Berita Terkait
-
Toshiba Pamerkan Kecanggihan Teknologi Jepang dalam Balutan Estetika Japandi
-
Bukan Eropa, Jeje Sebut Pelatih Korea atau Jepang Paling Cocok untuk Timnas Indonesia
-
Tren Wisata Virtual Meningkat, Warga Jakarta Bisa Jalan-Jalan di Tokyo Gratis
-
Inovasi Perawatan Kulit Minimalis, Rahasia Kecantikan Baru dari Dedak Padi Fermentasi Jepang
-
Alasan Orang Indonesia Begitu Jatuh Cinta pada Makanan Jepang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah