Suara.com - Setiap organ di dalam perut manusia tetap berada pada posisinya dan tidak 'jatuh' meskipun tubuh melompat. Kondisi itu disebabkan organ dalam perut terbungkus oleh jaringan ikat.
Seperti namanya, fungsi jaringan ikat memang untuk mengikat atau menyokong antarjaringan maupun antarorgan di dalam tubuh manusia. Jaringan tersebut tersusun oleh berbagai sel dan serabut atau serat.
Dikutip dari Ruang Guru, jaringan ikat terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya:
1. Jaringan Ikat Sejati
Jaringan ikat sejati terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat. Jaringan ikat longgar mempunyai komponen penyusun sel yang lebih banyak dibanding serabut atau serat. Jaringan ikat longgar berfungsi untuk membungkus organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf.
Adapun salah satu contoh jaringan ikat longgar adalah mesenterium, yaitu selaput pembungkus organ dalam perut.
Sedangkan jaringan ikat padat merupakan jaringan ikat yang komponen penyusun selnya lebih sedikit dibandingkan serabut atau seratnya. Jaringan ikat padat terbagi menjadi dua:
- Jaringan ikat padat teratur, contohnya tendon (penghubung antara tulang dengan otot) dan ligamen (penghubung tulang dengan tulang).
- Jaringan ikat padat tidak teratur, contohnya fasia (selaput pembungkus otot).
2. Jaringan Ikat Cair
Berbeda dengan jaringan ikat padat, jaringan ikat cair terdiri dari jaringan darah dan limfa. Jaringan darah berperan dalam proses transportasi dan sebagai sistem kekebalan tubuh. Sementara jaringan limfa berperan dalam sistem imunitas tubuh.
3. Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berperan dalam membentuk dan menyokong tubuh. Jaringan ini terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.
Jaringan tulang rawan tersusun oleh sel kondrosit. Terdapat tiga macam jaringan rawan, yaitu hialin, elastin, dan fibrosa. Sedangkan jaringan tulang keras tersusun oleh sel osteosit. Jaringan tersebut terdiri dari tulang kompak dan tulang berongga.
Baca Juga: Hits: Anies Jenguk Pasien Isoman, Apa yang Terjadi Pada Tubuh Manusia Setelah Mati?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan