Suara.com - Tepat hari ini, Minggu (10/10/2021) merupakan peringatan untuk Hari Kesehatan Mental Dunia 2021. Fokus utama tahun ini adalah depresi, yang banyak terjadi akibat pandemi virus corona. Depresi memengaruhi sekitar 15% hingga 20% populasi.
Meski secara teknis depresi merupakan gangguan mental, masalah ini juga bisa memengaruhi kesehatan fisik serta kesejahteraan penderitanya.
Depresi meningkatkan hormon stres kortisol atau adrenalin yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
“Stres yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental dan fisik, terutama depresi dan hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes," tutur konsultasn senior psikiater Santosh Bangar, dari Rumah Sakit Global, Parel.
Bangar melanjutkan bahwa depresi juga dapat menyebabkan atau memperburuk masalah kesehatan fisik. Inilah mengobati depresi sejak dini sangat penting.
Selain itu, Bangar juga menjelaskan beberapa penyakit yang dapat dipicu oleh depresi kepada Hindustan Times, yakni:
1. Penyakit jantung
Hormon stres adrenalin mempercepat detak jantung dan membuat pembuluh darah mengencang, membuat tubuh dalam kondisi darurat berkepanjangan. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan sakit jantung.
Beberapa studi menunjukkan jika depresi tidak diobati, ada peningkatan risiko terkena serangan jantung dan kematian setelah serangan jantung.
Baca Juga: 4 Artis Ini Bersuara Kesehatan Jiwa, Ada yang Depresi Dibully di Medsos
2. Penyakit autoimun
Depresi dan stres dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi dan penyakit autoimun.
Penelitian terbaru menunjukkan tampaknya ada hubungan antara peradangan dan depresi, meskipun hubungan pastinya tidak jelas.
3. Kanker
Jenis kanker tertentu, terutama usus, sering terjadi pada orang yang mengalami depresi. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi tampaknya terkait dengan jalur inflamasi dan racunnya.
Pasien depresi yang memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan konsumsi minuman beralkohol lebih berisiko tinggi terkena kanker lainnya, seperti kanker lambung, pankreas, paru-paru, hingga ginjal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien