Yang penting untuk diingat adalah bahwa kesehatan mental yang baik tidak selalu tentang perasaan bahagia dan percaya diri sepanjang waktu. Ini tentang hidup dengan penyakit mental Anda dan belajar bagaimana mengatasinya.
Menurut World Health Organization (WHO), satu dari empat orang di dunia akan terkena gangguan mental atau neurologis di beberapa titik sepanjang hidup mereka.
Definisi medis dari gangguan adalah gangguan kesehatan fisik atau mental yang normal dari pikiran atau tubuh. Gangguan ini juga disebut sebagai kekacauan dan dapat menyebabkan kebingungan atau kekacauan. Misalnya, orang dengan gangguan makan atau gangguan kepribadian dapat disebut memiliki gangguan mental.
Namun, istilah tersebut tidak sesuai perkembangan kini. karena gangguan mental hanya berkaitan dengan pikiran. Saat ini, studi tentang gangguan mental adalah penyakit yang mempengaruhi otak, bukan hanya pikiran, dan dapat mempengaruhi fungsi seseorang.
Ada hampir 300 penyakit mental yang tercantum dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders). Buku ini digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis penyakit mental.
Kelompok utama gangguan mental adalah:
- Gangguan kecemasan Gangguan
- Makan (misalnya anoreksia atau bulimia)
- Gangguan mood (misalnya depresi atau bipolar)
- Gangguan kepribadian (misalnya gangguan kepribadian ambang)
- Gangguan psikotik (misalnya skizofrenia)
- Gangguan penyalahgunaan zat (misalnya kecanduan narkoba)
- Gangguan terkait trauma (misalnya gangguan stres pasca-trauma)
Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental
Dilansir dari Soba New Jersey, Sabtu (9/10/2021), ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental untuk mencegah gangguan jiwa.
Baca Juga: Terlihat Sama, Sebenarnya Stres dan Depresi Itu Berbeda!
Beberapa orang mencoba dengan meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang mereka disukai membantu merawat kesehatan mental. Yang lain menemukan bahwa pekerjaan sukarela dan merawat orang lain membantu meningkatkan kesehatan mental mereka. Dan beberapa orang menemukan bahwa olahraga teratur membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka.
Ketika berusaha menjaga kesehatan mental, Anda juga perlu menjaga kesehatan tubuh Anda, yang berarti makan dengan baik dan berolahraga, dan menjaga pikiran tetap aktif dan bebas.
Satu studi menemukan bahwa individu yang berolahraga memiliki 43,2% lebih sedikit hari kesehatan mental yang buruk dibandingkan dengan yang tidak berolahraga.
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa melakukan hobi dan hal-hal yang disukai dapat membantu mengurangi perasaan depresi dan dapat membantu melindungi otak dari penyakit fisik seperti demensia dan masalah jantung.
Demikian penjelasan beda ODGJ dan ODMK dalam dunia kesehatan jiwa. Semoga dapat dipahami penjelasan di atas.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi
Berita Terkait
-
Terlihat Sama, Sebenarnya Stres dan Depresi Itu Berbeda!
-
Angka Kematian Penderita Gangguan Mental dan Cacat Intelektual Meningkat Selama Covid-19
-
Astaga! Dinas Kesehatan Jateng Temukan 390 ODGJ Terpasung Sepanjang 2021
-
Tingkat Kematian pada Penderita Gangguan Mental selama Pandemi Covid-19 Meningkat
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern