Suara.com - Psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada, Zahrah Nabila mengatakan penting bagi setiap individu untuk menghargai segala proses pengembangan diri, termasuk dalam aspek kesehatan mental dan fisik.
"Proses untuk mengembangkan diri termasuk upaya dalam menyadari pentingnya kesehatan mental dalam diri sendiri," kata Zahrah dikutip Suara.com dari Antara, Senin (11/10/2021).
"Menyadari sepenuhnya bahwa fisik dan mental adalah kesatuan yang utuh dalam diri, sehingga memperlakukan dengan adil dan penuh kasih, saat salah satunya mengalami masalah atau tak mampu lagi mengatasinya sendiri," imbuhnya.
Lebih lanjut, Zahrah mengingatkan bahwa meskipun kini teknologi sangat membantu terbukanya akses informasi, pengetahuan, dan kesadaran akan kesehatan mental, penting bagi tiap individu untuk tidak mendiagnosa diri sendiri dengan informasi umum yang tersedia di lini massa.
"Yang perlu diperhatikan adalah dalam proses mengenali serta memahami apa yang sedang terhadi dalam diri, ada jebakan diagnosa diri karena seolah-olah sudah mampu memahami sendiri kondisi diri dari paparan informasi yang ada," kata Zahrah.
"Padahal, paparan informasi yang ada belum cukup untuk langsung menentukan diagnosis tertentu pada diri," ujarnya menambahkan. Ia melanjutkan, tetap ingatkan pada diri untuk bijak dalam mencerna informasi.
"Ketahui dan izinkan bahwa ada tenaga profesional yang punya kapabilitas dalam menentukan diagnosa," papar Zahrah.
"Selain itu, ingatkan pada diri untuk tidak bergantung pada diagnosa tertentu. Karena, satu diagnosa yang ada seperti akan terus menempel pada diri, dan nantinya jadi terasa memberatkan," tambah dia.
Ia juga tetap menyarankan mereka yang merasa ada hal yang "salah" atau perlu untuk ditanyakan, untuk dapat temui tenaga profesional agar bisa mendiskusikan temuan-temuan informasi yang ditemui dengan kondisi diri.
Baca Juga: Ngobrol Seru 24 Jam Bahas Hari Kesehatan Mental Sedunia Bareng Kreator Clubhouse
"Izinkan diri untuk berproses bersama tenaga profesional, untuk kebaikan diri itu sendiri," ujar wanita yang berpraktik di Amazing Point of Balance itu.
Hari Kesehatan Mental Sedunia merupakan kesempatan untuk berbicara tentang kesehatan mental secara umum, bagaimana kita perlu menjaganya, dan betapa pentingnya membicarakan berbagai hal dan mendapatkan bantuan jika Anda sedang berjuang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pandemi COVID-19 pun berdampak besar pada kesehatan mental masyarakat.
Beberapa kelompok, termasuk kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, pelajar, orang yang tinggal sendiri, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya, sangat terpengaruh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja