Suara.com - Dalam sebuah studi baru, peneliti pencernaan dan nutrisi di Australia menyoroti satu manfaat buah pisang yang jarang dibicarakan.
Diterbitkan di Journal of Gastroenterology and Hepatology, tujuh peneliti medis dan universitas di Melbourne dengan spesialisasi gastroenterologi, dietetika, nutrisi berkolaborasi.
Mereka melakukan tinjauan studi sebelumnya untuk membantu menentukan peran diet dan mikrobioma usus pada penyakit gastroenterologis seperti penyakit Crohn, penyakit celiac, sindrom iritasi usus besar dan banyak lagi.
Dilansir dari Eat This, salah satu poin dari studi ini adalah faktor makanan di awal kehidupan tampaknya secara substansial menentukan risiko kesehatan atau penyakit di kemudian hari.
"Misalnya paparan makanan ultra-olahan di masa kanak-kanak atau remaja dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit radang usus atau kanker kolorektal, diperkirakan dimediasi oleh modulasi mikrobiota usus," ujar penulis.
Di sisi lain, penulis menunjukkan penelitian gastroenterologis di mana program makan seperti Diet Pengecualian Penyakit Crohn dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi gejala dysbiosis usus.
Mereka mengatakan Diet Pengecualian Penyakit Crohn khususnya menghilangkan daging merah , susu, dan gandum, dan menyerukan asupan harian makanan nabati berserat tinggi, termasuk kentang, apel, dan pisang.
Pisang menjadi salah satu yang disarankan sebab termasuk makanan prebiotik yang menyediakan serat dan pati resisten bagi tubuh untuk memproduksi butirat.
Dikutip dari Healthline, menjelaskan bahwa butirat yang juga dikenal sebagai asam butirat, adalah salah satu dari tiga asam lemak utama dalam usus.
Baca Juga: Terinspirasi 'Salam dari Binjai', Warga di Samarinda Mengeluh Pohon Pisang Rusak Dipukuli
Dalam penelitian, kadar asam lemak yang sehat telah dikaitkan dengan berkurangnya ketidaknyamanan perut bagi individu dengan sindrom iritasi usus besar.
Dalam satu studi tahun 2016 , butirat juga dikaitkan dengan kemungkinan risiko lebih rendah terkena kanker usus besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?