Suara.com - Di tengah pandemi ini, masalah kesehatan mental menjadi sorotan. Salah satu yang paling banyak dialami adalah depresi.
Depresi merupakan gangguan mood yang ditandai oleh perasaan sedih, putus harapan, dan tidak berharga, yang dirasakan secara terus menerus. Seseorang yang mengalami depresi dapat melakukan tindakan bunuh diri jika tidak ditangani segera oleh profesional.
Melansir dari Bright Side, depresi memiliki dampak buruk kepada tubuh. Apa saja?
1. Fungsi Ginjal Menurun
Depresi dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Hal ini disebabkan adanya peningkatan protein inflamasi yang memicu proses autoimun dalam tubuh.
2. Masalah Saluran Pencernaan
Otak manusia terhubung erat oleh saluran pencernaan yang sangat sensitif terhadap emosi. Itu sebabnya, depresi dapat memicu ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.
3. Diabetes
Kadar hormon stres akan meningkat saat seseorang mengalami depresi. Hal ini kemudian akan mempengaruhi kadar gula darah dan resistensi insulin.
4. Risiko Serangan Jantung
Orang yang menderita depresi secara langsung dapat memiliki kemungkinan untuk mengalami tekanan darah tinggi dan peningkatan detak jantung, yang kemudian akan menjadi masalah pada kondisi jantungnya, bahkan hingga meningkatkan risiko serangan jantung.
5. Masalah pada Pembuluh Darah
Depresi juga dapat meningkatkan tekanan darah tinggi yang kemudian perlahan-lahan akan mengurangi aliran darah di pembuluh darah. Pembuluh darah akan menyusut dan menjadi rapuh. Hal tersebut dapat merusak pembuluh darah karena tidak dapat membawa nutrisi dan oksigen yang cukup ke sel dan jaringan dalam tubuh.
6. Sakit Punggung
Orang yang depresi akan cenderung memiliki postur tubuh yang buruk dan otot yang lemah, yang disebabkan oleh peradangan akibat respon tubuh terhadap depresi. Jika terjadi terus menerus, hal tersebut akan memperburuk sakit punggung yang dialaminya.
7. Ingatan yang Melemah dan Sakit Kepala
Depresi dapat menyebabkan seorang penderita akan kehilangan sedikit demi sedikit ingatannya dan kurang fokus akan suatu hal. Ia akan sering lupa akan suatu hal, dan merasakan sakit kepala seperti berdenyut dan tegang di area sekitar alis. (Maria Mery Cristin)
Baca Juga: Peneliti: Antidepresan Fluvoxamine Dapat Mengurangi Risiko Covid-19 Parah
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif